Ayahmu
tidak dapat memberikan kemewahan, bukan berarti tidak sayang pada
kalian. Ayahmu ingin selalu dekat dengan kalian dan tidak ingin
berpisah. Bahwasannya tinggal bersama ayahmu adalah beban, tunjukkan
pada ayahmu bahwa kalian siap mandiri. Rumah ayahmu adalah rumah kalian,
rumah yang dicita-citakan sebagai surga, yang memberikan kedamaian bagi
semua penghuninya, rumah kasih-sayang. Bahwasannya rumah itu kecil,
seram dan tidak sesuai keinginan, maka tolonglah ayahmu dengan cara
bersabar, karena ayahmu pun memiliki keinginan untuk memenuhi semua
keinginan kalian.
Ketika ayahmu berada pada kebuntuan
berfikir, ayahmu mengikhlaskan kalian. Sungguh ayahmu hanya menginginkan
kebahagiaan kalian. Maka dari itu, mintalah dengan santun kepada ayahmu
apa-apa saja yang kalian inginkan, sehingga hati ayahmu semakin tegar.
Ayahmu
berada dalam kesepian, dibalik kesepian ayahmu merenungi apa saja yang
telah terjadi. Bukan untuk dipermasalahkan kembali, tetapi hanya
dijadikan pelajaran untuk menapaki hari ini. Ayahmu sudah tidak berani
untuk memimpikan masa depan, karena masa depan itu belum tentu terjadi
untuk kita.
Ayahmu berusaha untuk selalu memenuhi
keinginan kalian, walaupun lebih banyak yang belum terpenuhi karena
keterbatasannya dan takdir yang telah digariskan.
Sekali
lagi, ayahmu bukan penjahat, bukan pengkhianat, dan bukan pecundang.
Karena kehidupan ini terus mengalir, dan segala cobaan yang sedang
terjadi suatu saat akan terlewati juga, maka ayahmu ingin menikmati saja
kehidupan ini, ikut mengalir dalam iramanya.
Ayahmu sayang kalian.
0 komentar