Tengkurap
sangat nyaman dan pulas dirasakan oleh sebagian orang. Rasanya lebih
nikmat dan lebih rileks. Bahkan ada yang menjadikan cara tidur ini
sebagai kebiasaan. Ada perintah dalam agama kita agar menghindari hal
ini, karena memang secara kesehatan cara tidur seperti ini kurang baik.
Demikianlah agama Islam, memerintahkan dan melarang sesuatu pasti untuk kemashalahatn dan kebaikan manusia.
الدين مبني على المصالح
في جلبها و الدرء للقبائح
“Agama dibangun atas dasar berbagai kemashlahatan
Mendatangkan mashlahat dan menolak berbagai keburukan”
Kemudian beliau menjelaskan,
ما أمر الله بشيئ, إلا فيه من المصالح ما لا يحيط به الوصف
“Tidaklah Allah memerintahkan sesuatu kecuali padanya terdapat berbagai mashlahat yang tidak bisa diketahui secara menyeluruh”[1]
Larangan tidur dengan posisi tengkurap
Karena khabar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa, ini adalah cara tidur yang dimurkai oleh Allah.
عن يعيش ان طخفة الغفاري رضي الله عنه قال: قال أبي بينما أنا مضطجع في المسجد على بطني إذا رجل يحركني برجله فقال: ” إن هذه ضجعة يبغضها الله” قال فنظرت فإذا رسول الله صلى الله عليه وسلم
Ya’isy bin Thikhfah Al-Ghifari berkata,
“Bapakku menceritakan kepadaku bahwa ketika aku tidur di masjid di atas
perutku (tengkurap), tiba-tiba ada seseorang yang menggerakkan kakiku
dan berkata,
“Sesungguhnya tidur yang seperti ini dimurkai Allah.”
bapakku berkata, “Setelah aku melihat ternyata beliau adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” [2]
dalam riwayat yang lain,
إنما هي ضجعة أهل النار
“berbaring seperti ini (tengkurap) adalah cara berbaringnya penghuni neraka”[3]
diantara ulama ada juga yang sekedar menghukumi dengan makruh (dibenci). Sebagimana perkataan Imam Tirmidzi rahimahullah dalam sunannya,
باب ما جاء في كراهية الاضطجاع على البطن
“Bab makruhnya tidur tengkurap”
Kemudian beliau mebawakan hadits,
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: رأى رسول الله صلى الله عليه وسلم رجلاً مضطجعاً على بطنه، فقال: ” إن هذا ضجعة لا يحبها الله”
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu,
bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam melihat seorang
Laki-laki muslim tidur tengkurap, kemudian beliau bersabda,
“Ini adalah cara tidur yang tidak disukai oleh Allah.[4]
Bahaya kesehatan tidur dengan cara ini
Ulama sekaligus pakar kedokteran, Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata,
، وكثرة النوم على الجانب الأيسر مضر بالقلب بسبب ميل الأعضاء إليه، فتنصب إليه المواد. وأردأ النوم على الظهر، ولا يضر الاستلقاء عليه للراحة من غير نوم، وأردأ منه أن ينام منبطحاً على وجهه
“terlalu sering tidur dengan sisi
kiri membahayakan bagi jantung karena kecendrungan anggota (organ dalam)
ke kiri, maka bisa menekannya. Dan cara tidur yang kurang baik juga
adalah terlentang. Tetapi tidak mengapa jika sekedar untuk beristirahat tanpa tidur. Dan yang kurang baik juga adalah cara tidur berbaring dengan mukanya (tengkurap).”[5]
Ilmu kedokteran modern membuktikan bahwa
memang tidur tengkurap berbahaya, apalagi tidurnya pulas dan lama
karena saat tidur tengkurap otomatis otot dada/otot pernafasan kita
tidak dapat mengembangkan dada dengan baik danmaksimal, sehingga aliran
oksigen menjadi lebih sedikit dan bisa berakibat menjadi sesak nafas.
Demikian juga tidur pada sisi kiri badan
(yaitu menghadap ke kiri) juga berbahaya, karena organ-organ bisa
menghimpit jantung sehingga sirkulasi darah terganggu dan mengurangi
pasokan darah ke otak.
Sedangkan tidur terlentang akan kurang
baik jika bagian tubuh tidak ditopang dengan baik atau tidak menyentuh
tempat tidur dengan ideal sehingga bisa menyebabkan nyeri punggung
ketika bangun tidur.
Demikian semoga bermanfaat.
Sumber :http://muslimafiyah.com/
0 komentar