Setiap orang pasti ingin masuk surga. Namun, tidak mudah untuk meraihnya. Tak cukup hanya
mengaku sebagai Muslim, butuh ketaatan dan pengorbanan.
mengaku sebagai Muslim, butuh ketaatan dan pengorbanan.
Lihatlah bagaimana sikap itu ditunjukkan
oleh para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW). Tidak hanya
harta, jiwa dan raga pun rela mereka persembahkan untuk kejayaan Islam.
Dari sekian banyak sahabat Nabi, ada sepuluh sahabat yang memperoleh jaminan surga (Asratul Kiraam).
1. Abu Bakar Ash-Shiddiq
Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu ’anhu
(RA) adalah khalifah pertama, setelah Nabi wafat. Ia sahabat yang
paling dekat dengan Rasulullah, kemanapun Nabi pergi, ia selalu
menyertainya. Termasuk saat Rasul dalam perjalanan hijrah dari Makkah ke
Madinah, suatu perjalanan yang penuh dengan risiko. Sejak remaja, Abu
Bakar telah bersahabat dengan Nabi. Ia juga orang pertama yang memeluk
Islam.
Tidaklah sulit baginya untuk mempercayai
ajaran Islam, karena tahu betul keagungan akhlak Rasulullah. Demikian
juga saat Nabi menyampaikan peristiwa Isra Mi’raj. Abu Bakarlah sahabat
yang pertama kali membenarkan peristiwa tersebut. Oleh sebab itu, ia
diberi gelar oleh Rasulullah yakni Ash-Shiddiq (yang benar, jujur, dan
membenarkan). Abu Bakar wafat dalam usia 63 tahun (13 Hijriah). Ia
dikebumikan di Madinah bersebelahan dengan makam Rasulullah. Ia
diriwayatkan 142 Hadits.
2. ‘Umar bin Khattab
‘Umar bin Khaththab RA adalah khalifah
kedua. Ia termasuk sahabat yang sangat dikasihi oleh Nabi. Sebelum masuk
Islam, ia dikenal sebagai sosok yang jago gulat dan gemar
mabuk-mabukan. Seluruh penduduk Makkah merasa takut kepadanya. ’Umar
memeluk Islam setelah mendengar surat Thoha yang dibacakan saudara
perempuannya.
Ia sangat keras dalam membela agama
Allah. Ia menjadi salah satu benteng Islam yang mampu menyurutkan
perlawanan kaum Quraisy terhadap diri Nabi dan sahabat.
Saat ’Umar diangkat menjadi khalifah,
daerah kekuasaan Islam bertambah. Kerajaan Persia dan Romawi Timur dapat
ditaklukan dalam kurun waktu satu tahun (636-637 M). Pemimpin yang
sederhana dan peduli para rakyatnya ini, wafat setelah dibunuh Abu
Lukluk saat hendak memimpin shalat ( 23 H/644 M). Ia dimakamkan
berdekatan dengan Abu Bakar dan Rasulullah.
3. ‘Utsman bin Affan
‘Utsman bin Affan RA adalah khalifah
Islam ketiga. Pada saat kepemimpinannya, ia berhasil mengumpulkan wahyu,
dan menyusunnya dalam bentuk mushaf Al- Qur’an. ’Utsman masuk Islam
lewat ajakan Abu Bakar As-Siddiq. Ia mendapat gelar Dzun Nur ’Ain
(Pemilik Dua Cahaya), karena menikahi dua putri Nabi, Ruqayyah dan Ummu
Kultsum. ’Utsman dikenal sebagai saudagar kaya dan dermawan.
Ia selalu menafkahkan hartanya di jalan
Allah. Saat berkecamuk perang Tabuk, ’Utsman menyumbang lebih dari 940
unta, kemudian membawa 60 kuda untuk menggenapinya menjadi 1000. Usman
Wafat pada tahun 35H atau 655M.
4. ‘Ali bin Abi Thalib
‘Ali bin Abi Thalib RA dilahirkan di
Makkah tahun 598 Masehi. Suami dari putri Nabi, Fatimah, ini merupakan
orang yang pertama masuk Islam dari golongan anak-anak. Sebagian
meriwayatkan saat itu usianya 10 tahun.
’Ali terkenal orang yang sangat berani, ahli siasat perang, dan cerdas. Pada saat peristiwa hijrah, ’Ali tidur di atas tempat tidur Rasulullah.
’Ali terkenal orang yang sangat berani, ahli siasat perang, dan cerdas. Pada saat peristiwa hijrah, ’Ali tidur di atas tempat tidur Rasulullah.
Sehingga, para tentara Quraisy yang
mengepung rumah Nabi, mengira Nabi masih berada di dalam rumah. ’Ali
wafat pada tahun 40 Hijriyah, setelah ditikam oleh Abdurrahman bin
Muljam dengan pedang yang beracun setelah shalat Shubuh. Ia meninggal
dalam usia 63 tahun dan menjabat sebagai khalifah selama 4 tahun 9
bulan. Beliau dimakamkan di Kufah, Irak.
5. Thalhah bin Abdullah
Thalhah bin ’Abdullah dikenal sebagai
salah satu konsultan Rasulullah. Ia berasal dari suku Quraisy. Saat
berkecamuk perang Uhud, Thalhah ikut serta. Di arena tersebut ia
menderita luka parah. Dia menjadikan dirinya sebuah perisai bagi
Rasulullah dan mengalihkan panah yang akan menancap diri Nabi dengan
tangannya. Sehingga semua jari-jarinya putus. Thalhah wafat pada 36 H
atau 656 M. Ia Syahid saat mengikuti perang Jamal.
6. Zubair bin Awwam
Zubair bin Awwan termasuk golongan yang
pertama masuk Islam (as-sabiqun al-awwalun). Usianya saat itu baru 15
tahun. Pembelaannya terhadap Islam begitu nyata, Zubair tidak pernah
absen dalam berbagai petempuran bersama kaum muslimin. Ia selalu berada
di garda depan saat jihad dikumandangkan.
Sekujur tubuhnya terdapat luka dari
hasil peperangan. Ia sangat dicintai Rasulullah. Saat terjadi
perseturuan di antara kaum muslimin, Zubair tidak sedikit pun memihak
yang berseteru. Ia malah berusaha menyatukannya. Zubair ditikam ketika
sedang menghadap Allah, ia wafat pada tahun 36H atau 656M.
7. Sa’ad bin Abi Waqqas
Sa’ad bin Abi Waqqas memeluk Islam saat
berusia 17 tahun. Ia sangat mahir menunggang kuda dan memanah. Jika ia
memanah musuh dalam sebuah peperangan pastilah tepat sasaran. Hampir
seluruh peperangan ia ikuti. Saat awal memeluk Islam, ibunya mengancam
mogok makan dan minum. Dengan harapan, Sa’ad kembali ke ajaran nenek
moyang.
Namun, hampir sang ibu menemui ajal,
ancaman itu dihiraukannya. Ia tidak menjual keyakinannya dengan apa pun,
nyawa ibunya sekalipun. Saat periode Khalifah Umar bin Khattab, Sa’ad
diangkat sebagai gubernur militer di Iraq yang bertugas mengatur
pemerintahan dan sebagai panglima tentara. Sa’ad wafat pada usia 70
tahun (55H atau 675M). Ia dimakamkan ditanah Baqi’
8. Sa’id bin Zaid
Sa’id adalah di antara sahabat yang
beruntung. Dia masuk Islam bersama-sama istrinya, Fathimah binti
Al-Khaththab, adik perempuan ‘Umar bin Khaththab. Sa’id membaktikan
segenap daya dan tenaganya untuk berkhidmat kepada Islam. Ketika memeluk
Islam usianya belum genap 20 tahun.
Sa’id turut berperang bersama Rasulullah
dalam setiap peperangan. Ia juga turut bersama kaum muslimin mencabut
singgasana Kisra Persia. Sa’id pernah diperintahkan Rasulullah untuk
memata-matai aktivitas musuh. Ia wafat dalam usia 70 tahun (51H atau
671M), dan dimakamkan di Baqi’, Madinah.
9. ‘Abdurrahman bin ‘Auf
Abdurrahman bin ’Auf juga termasuk tujuh
orang yang pertama masuk Islam. Ia di antara sahabat Rasul yang
memiliki harta berlimpah. Selurah hartanya itu ia peroleh melalui
perniagaan. Kesuksesannya tidak membuat ia lupa diri. Ia selalu
menafkahkan hartanya di jalan Allah.
Bahkan saat ia diberitakan Rasulullah
bahwa dirinya dijamin masuk surga, semangat bersedekahnya semakin
membara. Tak kurang dari 40.000 dirham perak, 40.000 dirham emas, 500
ekor kuda perang, dan 1.500 ekor unta ia sumbangkan untuk perjuangan
menegakkan Islam. Abdurrahman sempat berhijrah ke Habasyah sebanyak dua
kali. Ia wafat pada umur 72 tahun (32H/652M) dan dimakamkan di baqi’.
10. Abu ‘Ubaidah bin Jarrah
Rasulullah pernah memberikan pernyataan
tentang Abu ‘Ubaidah. “Sesungguhnya setiap umat mempunyai orang
kepercayaan, dan sesungguhnya kepercayaan umat ini adalah Abu Ubaidah,”
begitu kata Rasulullah. Abu Ubaidah orang yang amanah dan jujur dalam
berperilaku. Abu Ubaidah masuk Islam melalui perantara Abu Bakar
As-Shiddiq diawal kerasulan Muhammad. Ia beberapa kali dipercaya Rasul
memimpin peperangan. Ia wafat pada tahun 18H atau 639M.
[Ibnu Syafa’at/SAHID/ www. hidayatullah.com ]
0 komentar