Membangun
kebiasaaan-kebiasaan baik tentunya akan berdampak juga bagi kehidupan
seorang Muslim. Muslim yang kuat dan sehat tentu lebih dicintai oleh
Allah dibandingkan Muslim yang lemah. Pagi merupakan sumber tenaga,
kekuatan pertama kali dibangun oleh setiap kita yang akan melanjutkan
berbagai macam aktivitas kehidupan. Untuk mengisi kebiasaan baik, ada
beberapa hal yang harus kita perhatikan; yakni kebiasaan itu dapat
memberikan motivasi untuk bekerja dan beribadah kepada Allah SWT. Baik
dari sisi ruh maupun jasad kita.
Sebagai Muslim yang baik, kitapun diajarkan untuk mengisi kebiasaan baik dipagi hari sebagai berikut ini:
Pertama, Jangan tunda bangun lebih awal;
Dalam Islam pagi digambarkan penuh dengan keberkahan yang diberikan
oleh Allah SWt. Bangun pagi sangat baik untuk kesehatan jiwa dan fisik
kita. Bahkan orang yang senantiasa bangun lebih awal daya tahan tubuhnya
lebih kuat dan biasaanya memiliki umur lebih panjang dibanding
orang-orang yang tidak terbiasa bangun pagi. Bahkan sebuah penelitian
mengatakan terlalu banyak tidur dapat menimbulkan berbagai macam
penyakit ( sebuah studi yang dilakukan oleh Sleep and Chronobiology Laboratory di Hospital at University of Pennsylvania
“Tidak satu hari pun dari pagi
harinya seorang hamba ada padanya kecuali dua malaikat turun kepadanya.
Salah satu di antara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi
orang yang berinfak’. Yang lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah
harta orang yang pelit’.” (HR Bukhari Muslim)
Kedua, Membiasakan Subuh berjama’ah atau tepat waktu.
Rahasia subuh sangat banyak sekali,jika kita mengetahuinya. Selain
mendapatkan doa dari para malaikat Allah. Kita juga akan memperoleh
cahaya yang terang benderang di hari kiamat nanti (HR. Abu Daud,
At-Tarmizi, Ibnu Majah). Udara subuh adalah udara yang paling baik untuk
kesehatan dan pernafasan. Karena udara pagi belum terkontaminasi dengan
apapun. Bagi laki-laki lebih utama untuk sholat subuh berjama’ah di
Masjid. Tujuannya adalah untuk memperkuat silaturahmi antar sesama
Muslim. Subuh berjama’ah juga memberikan pahala yang lebih banyak
dibandingkan sholat sendiri-sendiri. Orang yang senantiasa menjaga
sholat Shubuh akan mendapat jaminan , perlindungan, dan penjagaaan dari
Allah SWT sepanjang hari (HR. Muslim, At-Tarmidzi, dan Ibu Majah).
Ketiga, Perbanyak zikir dan membaca Al-Qur’an.
Zikir adalah ungkapan doa kita kepada Allah.Orang yang senantiasa
berzikir dengan memuji Allah akan memperoleh ketenangan hati. Hidupnya
akan lapang. Pikirannya akan terbuka. Tidak mudah marah dan selalu bijak
dalam menyikapi hidup . Apalagi ditambah dengan kebiasaan membaca
Al-qur’an setelah selesai sholat Subuh. Membaca Al-Qur’an dan memahami
kandungan isinya akan mengontrol prilaku-prilaku kita yang kurang baik.
Al-Qur’an yang kita baca akan menuntun kita untuk menjalani berbagai
pergulatan hidup di dunia. Intinya zikir dan membaca Al-Qur’an sebagai
benteng iman seorang Muslim untuk siap tempur dalam menghadapi aktivitas
hidupnya sehari-hari.
Keempat, Berolah raga.
Jika Ruh telah sehat, fisik juga memerlukan hal yang sama. Olah raga
dipagi hari tak perlu lama, cukup menyisakan waktu 5-20 menit akan
membantu kebugaran tubuh kita. Olah raga ringan dapat dilakukan setiap
hari, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau, berenang.
Kelima, Sarapan pagi.
Sebelum melaksanakan aktivitas sarapan pagi sangat penting untuk
membantu daya imun tubuh. Sarapan pagi juga dapat meningkatkan daya
ingat. Sarapan pagi tidak perlu makanan yang berat-berat. Dengan cukup
mengkonsumsi roti dan susu atau makanan sehat dan halal tentunnya.
Seperti: sereal sudah membantu tubuh untuk bekerja dengan baik sampai
siang hari. Orang yang terbiasa sarapan pagi menurut ahli nutrisi
Zuckerbrot, R.D., terlindung terhadap penyakit jantung karena asupan
serat tinggi yang dikonsumsinya sehari-hari seperti sereal, dan susu.
Intinya kita juga harus memperhatikan menu sarapan pagi yang bernutrisi
seimbang.
Membangun kebiasaan baik di atas, dapat
membugarkan jiwa, dan juga membugarkan raga, sehingga kita siap dan
semangat menghadapi aktivitas rutin kita setiap hari (Elvira
Suryani/Wasathon.com)
0 komentar