“April 19 is coming up. Happy (Almost) Birthday! with a Birthday Wish your friends can give in honor of your special day”.
Begitu isi emailnya. Sebetulnya masih ada beberapa bait kalimat yang sengaja kupangkas. Karena aku kira kankenai, tidak ada hubungannya dan tidak perlu disampaikan di sini.
Beberapa waktu yang lalu akupun pernah membaca status seorang kakak sepupu di wall facebooknya. Seperti mengingatkanku akan berkurangnya satu tahun umurku yang semakin dekat.
Sharing bagi mereka yg merayakan ULTAH nya: ulang tahun berarti berkurang jatah umur setahun makin sedikit sisa umur makin dekat ke akhir makin dekat waktu utk kembali RENUNGKANLAH.........
Sesaat aku termenung, tercenung meresapi kata demi kata yang
tercetak dengan jelas dilayar kaca monitor. Ulang tahun, milad,
birthday dan sejenisnya, sebentar lagi menghampiriku di bulan ini.
Tahun ini usia ku bertambah satu. Oohh bukan…bukan…tetapi berkurang
satu. Ya..usia yang bertambah berarti berkuranglah masa “kontrak”
kehidupanku di dunia ini.
Entahlah apakah aku harus berbahagia atau bersedih. Bagi orang
dewasa mungkin milad bukan berarti hal yang menggembirakan. Walaupun
pada kenyataannya pada kanak-kanak hari inilah yang ditunggu-tunggunya
untuk meluapkan kebahagiaan bahwa dia mulai pintar, tumbuh dan
berkembang dengan sehat. Juga Kebahagiaan bagi kedua orangtuanya.
Biasanya nasi kuning dan doa bersama akan menambah khusyu selamatan
hari lahir mereka. Malah ada anak yang menunggu kue tart buatan ibu
atau beli di kedai untuk melengkapi kebahagiaan mereka. Tanda bahwa
mereka berulang tahun hari itu. Yang pasti pada hari itu do’a dari
suami, anak, orangtua, handai taulan, kerabat dan teman-teman akan
mengalir bak air syurga yang menyejukkan sanubari. Memberikan spirit
dalam menghadapi kehidupan, dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Memompa semangat dalam beramal dalam sisa usia yang mudah-mudahan
barakoh.
Ya, aku ingat seorang guruku pernah mengatakan bahwa kebahagiaan
hidup seseorang tidak diukur dari hartanya yang banyak, anak yang
banyak, ilmu pengetahuan yang banyak. Tetapi umur yang penuh
keberkahan. Menurut Aa Gym ada 7 tanda kebahagiaan hidup. Selalu
bersyukur kepada Allah SWT, memiliki pendamping hidup sholih dan
sholihah, memiliki anak yang sholih (sholihah), memiliki harta yang
berkah, tidak memiliki hutang, ilmunya bermanfaat dan umurnya berkah.
Umur yang barokah tidak sama dengan usia yang panjang. Salah satu
ciri umur yang barokah adalah tiap detik waktunya sangat berharga dan
tidak ada yang sia-sia. Usianya banyak digunakan untuk beribadah pada
Allah SWT, beramal dan berdakwah. Menebarkan manfaat kepada siapa saja.
Bergaul dengan orang-orang yang sholih. Tidak ada waktu baginya
kecuali amal, amal dan amal.
Ya Allah…Berikanlah aku keberkahan, kebaikan dan keselamatan dalam
hidup ini. Dan senantiasa bersyukur atas segala nikmat-Mu. Dan tak jemu
menebarkan semangat kebaikan agar umurku berkah dan bermanfaat.
“Rabbana athina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah. Waqina adzabannar” Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan di akhirat. Dan peliharalah kami dari siksa api neraka. (QS Al baqoroh: 201).
Wallahu’alam bishowab
Johor, 17 April 2011(Ummusalma/ Islamedia.web.id)
0 komentar