Neraka adalah tempat balasan yang disediakan oleh Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya yang berdosa dan melakukan perbuatan maksiat dan tidak mahu mentaati perintah-Nya ketika di dunia.
Pakaian ahli neraka adalah daripada api. Dituangkan ke kepala mereka dengan air yang sedang mendidih. Dengan tuangan itu hancur luluh segala isi perutnya serta kulit-kulitnya. Setelah itu mereka dipukul dengan cambuk daripada besi. Apabila mereka hendak keluar dari neraka; mereka dicampakkan kembali ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka; "Rasakan siksaan yang membakar ini!"
Pakaian ahli neraka adalah daripada api. Dituangkan ke kepala mereka dengan air yang sedang mendidih. Dengan tuangan itu hancur luluh segala isi perutnya serta kulit-kulitnya. Setelah itu mereka dipukul dengan cambuk daripada besi. Apabila mereka hendak keluar dari neraka; mereka dicampakkan kembali ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka; "Rasakan siksaan yang membakar ini!"
Firman Allah SWT maksudnya : "Inilah dua golongan (mukmin dan kafir) yang berbantah-bantahan tentang Tuhan mereka. Maka orang-orang yang kafir akan disediakan untuk mereka pakaian daripada api neraka, serta dicurahkan atas kepala mereka air panas yang menggelegak,." (Surah al-Hajj (22) ayat 19)
Firman Allah SWT maksudnya : "Yang dengannya dihancurkan apa yang ada dalam perut mereka, dan juga kulit badan mereka. Dan mereka pula disediakan batang-batang besi untuk menyeksa mereka. Tiap-tiap kali mereka hendak keluar dari neraka itu, disebabkan mereka menderita azabnya, mereka dikembalikan padanya, serta dikatakan: "Rasalah kamu azab seksa yang membakar!" (Surah al-Hajj (22) ayat 20-22)
Semoga dijauhkan Allah daripada terjadi seperti ini kepada kita. Diberikan pakaian daripada api hinggakan melolong, meraung, merintih,lalu ingin lari tetapi setiap kali ingin keluar ditarik kembali dan dicambuk.
Apa kata malaikat penjaga neraka? "Rasalah kamu azab siksa yang membakar!"
Ada pula siksaan ahli neraka yaitu dahi, lambung (rusuk) dan punggung (belakang) mereka dipanggang dengan api neraka. Kita di dunia ini tertusuk pakupun; untuk berjalan bukan main pedihnya. Tertusuk duripun sudah bukan main pedihnya inikan pula dahi, lambung dan punggung disalai atau dipanggang.
Kita mohon perlindungan daripada Allah SWT daripada azab neraka yang menyeksakan. Ada lagi di kalangan penduduk neraka leher diikat dengan rantai dan diseret dengan sekeras-kerasnya dan dilemparkan ke dalam lautan air yang sedang mendidih, kemudian mereka dibakar dalam api yang menjulang dan bernyala-nyala. Ini dinyatakan dalam surah Ghaafir seperti di bawah.
Ada lagi penduduk neraka yang dipegang jambulnya lalu diseret ke tengah-tengah neraka kemudian kepala mereka dituang dengan air yang mendidih seperti yang dijelaskan dalam surah ad-Dukhaan ayat 47 dan 49.
Pendeknya azab dan siksa neraka itu sesuai dengan amalan dosa manusia ketika mereka berada di dunia. Dalam Isra' dan mi'raj Rasulullah SAW ditunjukkan berbagai penglihatan sebagai contoh dan tamsil dari kehidupan di dunia ini. Rasulullah SAW diperlihatkan berbagai perkara dari awal perjalanan hinggalah ke syurga dan neraka dan seluruh azabnya.
Sebagai contoh semasa Nabi diberikan sebelum mi'raj dengan dua gelas minuman, satu berisi arak dan satu lagi berisi susu, Nabi tanpa ragu-ragu mengambil minuman yang berisi susu dam minum. Selepas baginda minum malaikat Jibril berkata; " Engkau telah benar wahai Muhammad, pilihanmu tepat."
"Kenapa ya Jibril?" tanya baginda, lalu Jibril berkata; "Untung susu yang kamu minum kalau arak yang kamu ambil pasti umatmu akan jadi umat yang tidak baik."
Ini harus dijadikan contoh bahwa dalam kehidupan kita, jika kita berhadapan dengan hak dan batil maka hati-hati jangan tersalah membuat pilihan. Banyak perkara yang berlaku di neraka ditunjukkan kepada baginda, baginda melihat sekelompok manusia yang dilontari kepalanya dengan batu daripada api neraka, tiap-tiap kali dilontar kepala itu hancur berkeping-keping, otak berantakan lalu dikembalikan kepala itu ke bentuk asal, setelah kembali ke bentuk asal dilontarkan pula api neraka hingga berkecai kembali. Menjerit, meraung, merintih kesakitan, terus menerus tidak pernah berhenti.
Bila ditanya kenapa begitu keadaannya, Jibril menjawab ya Muhammad itulah contoh daripada umatmu yang berat untuk sujud kepada Allah SWT. Tidak pernah mendirikan shalat artinya sombong kepada Allah SWT.
Sekelompok lain pula perutnya besar sebesar rumah dililit dengan kala dan ular daripada api neraka diseret-seret dijurang neraka, Dipatuk oleh ular hancur perutnya, lalu dikembalikan ke bentuk asal dan diseret lagi, begitulah berulang-ulang. Ini adalah balasan untuk orang yang suka makan riba dan harta anak yatim.
Ada sekelompok lagi kukunya terbuat daripada tembaga api neraka, panjang kukunya lalu mencakar-cakar mukanya.dan mengoyak-ngoyakan mukanya sendiri, hancur muka dan dikembalikan lagi ke bentuk asal begitulah berulang-ulang. Ini balasan untuk mereka yang sentiasa bermusuh-musuhan sesama saudara muslim, suka cari aib orang lain, menepuk air di dulang terpercik ke muka sendiri.
Apa kata malaikat penjaga neraka? "Rasalah kamu azab siksa yang membakar!"
Ada pula siksaan ahli neraka yaitu dahi, lambung (rusuk) dan punggung (belakang) mereka dipanggang dengan api neraka. Kita di dunia ini tertusuk pakupun; untuk berjalan bukan main pedihnya. Tertusuk duripun sudah bukan main pedihnya inikan pula dahi, lambung dan punggung disalai atau dipanggang.
Firman Allah SWT maksudnya : "(yaitu) pada hari dibakar emas perak (dan harta benda) itu dalam neraka Jahanam, lalu diselar dengannya dahi mereka, dan rusuk mereka, serta belakang mereka (sambil dikatakan kepada mereka): "Inilah apa yang telah kamu simpan untuk diri kamu sendiri, oleh itu rasalah (azab dari) apa yang kamu simpan itu." (Surah at-Taubah (9) ayat 35)
Kita mohon perlindungan daripada Allah SWT daripada azab neraka yang menyeksakan. Ada lagi di kalangan penduduk neraka leher diikat dengan rantai dan diseret dengan sekeras-kerasnya dan dilemparkan ke dalam lautan air yang sedang mendidih, kemudian mereka dibakar dalam api yang menjulang dan bernyala-nyala. Ini dinyatakan dalam surah Ghaafir seperti di bawah.
Firman Allah SWT maksudnya : "Ketika belenggu dan rantai dipasung di leher mereka, sambil mereka, diseret. Ke dalam air panas yang menggelegak; kemudian mereka dibakar dalam api neraka." (Surah Ghaafir (40) ayat 71-72)
Ada lagi penduduk neraka yang dipegang jambulnya lalu diseret ke tengah-tengah neraka kemudian kepala mereka dituang dengan air yang mendidih seperti yang dijelaskan dalam surah ad-Dukhaan ayat 47 dan 49.
Firman Allah SWT maksudnya : "(Lalu diperintahkan kepada malaikat penjaga neraka): "Renggutlah orang yang berdosa itu dan seretlah dia ke tengah-tengah neraka. (Surah ad-Dukhaan (44) ayat 47)
Firman Allah SWT maksudnya : "(Serta dikatakan kepadanya secara mengejek): "Rasalah azab seksa, sebenarnya engkau adalah orang yang berpengaruh dan terhormat (dalam kalangan masyarakatmu)" (Surah ad-Dukhaan (44) ayat 49)
Pendeknya azab dan siksa neraka itu sesuai dengan amalan dosa manusia ketika mereka berada di dunia. Dalam Isra' dan mi'raj Rasulullah SAW ditunjukkan berbagai penglihatan sebagai contoh dan tamsil dari kehidupan di dunia ini. Rasulullah SAW diperlihatkan berbagai perkara dari awal perjalanan hinggalah ke syurga dan neraka dan seluruh azabnya.
Sebagai contoh semasa Nabi diberikan sebelum mi'raj dengan dua gelas minuman, satu berisi arak dan satu lagi berisi susu, Nabi tanpa ragu-ragu mengambil minuman yang berisi susu dam minum. Selepas baginda minum malaikat Jibril berkata; " Engkau telah benar wahai Muhammad, pilihanmu tepat."
"Kenapa ya Jibril?" tanya baginda, lalu Jibril berkata; "Untung susu yang kamu minum kalau arak yang kamu ambil pasti umatmu akan jadi umat yang tidak baik."
Ini harus dijadikan contoh bahwa dalam kehidupan kita, jika kita berhadapan dengan hak dan batil maka hati-hati jangan tersalah membuat pilihan. Banyak perkara yang berlaku di neraka ditunjukkan kepada baginda, baginda melihat sekelompok manusia yang dilontari kepalanya dengan batu daripada api neraka, tiap-tiap kali dilontar kepala itu hancur berkeping-keping, otak berantakan lalu dikembalikan kepala itu ke bentuk asal, setelah kembali ke bentuk asal dilontarkan pula api neraka hingga berkecai kembali. Menjerit, meraung, merintih kesakitan, terus menerus tidak pernah berhenti.
Bila ditanya kenapa begitu keadaannya, Jibril menjawab ya Muhammad itulah contoh daripada umatmu yang berat untuk sujud kepada Allah SWT. Tidak pernah mendirikan shalat artinya sombong kepada Allah SWT.
Sekelompok lain pula perutnya besar sebesar rumah dililit dengan kala dan ular daripada api neraka diseret-seret dijurang neraka, Dipatuk oleh ular hancur perutnya, lalu dikembalikan ke bentuk asal dan diseret lagi, begitulah berulang-ulang. Ini adalah balasan untuk orang yang suka makan riba dan harta anak yatim.
Ada sekelompok lagi kukunya terbuat daripada tembaga api neraka, panjang kukunya lalu mencakar-cakar mukanya.dan mengoyak-ngoyakan mukanya sendiri, hancur muka dan dikembalikan lagi ke bentuk asal begitulah berulang-ulang. Ini balasan untuk mereka yang sentiasa bermusuh-musuhan sesama saudara muslim, suka cari aib orang lain, menepuk air di dulang terpercik ke muka sendiri.
Nabi SAW berwasiat kepada Saidina Ali k.w. : "Wahai Ali ! Saya melihat tulisan pada pintu Syurga yang berbunyi "Syurga itu diharamkan bagi setiap orang yang bakhil (pelit), orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, dan bagi orang yang suka mengadu domba (menghasut)." Wahai Ali ! Ketika Allah mencipta Syurga, maka Syurga bertanya kepada Allah : 'Ya Tuhanku, untuk apakah Engkau menciptakan aku?' 'Untuk setiap orang yang bermurah hati dan orang-orang yang bertakwa,' jawab Allah s.w.t. 'Kalau begitu saya senang sekali.' ucap Syurga. Kemudian Neraka pun bertanya kepada Allah ketika ia diciptakan : 'Ya Tuhanku, untuk apakah Engkau menciptakan aku?' 'Untuk setiap orang yang bakhil (kedekut) dan sombong.' 'Ooh.....,baiklah saya untuk mereka,' ucap Neraka. Wahai Ali ! Barangsiapa menentang hawa nafsunya, Syurgalah tempat ia kembali. Dan barangsiapa yang menuruti hawa nafsunya, Neraka Jahannamlah tempatnya.
Marilah sama-sama kita memohon perlindungan Allah SWT daripada azab neraka Jahanam.
رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ، رَبَّنَا إِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
Maksudnya : "Wahai Tuhan kami! Tidaklah Engkau menjadikan benda-benda ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari azab neraka" "Wahai Tuhan kami! Sebenarnya sesiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka maka sesungguhnya Engkau telah menghinakannya, dan orang-orang yang zalim tidak akan beroleh seorang penolong pun" (Surah Ali-Imran ayat 191-192)
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan dia menghasankannya, Ibnu Hibban dalam shahihnya, keduanya dengan lafaz yang sama dari al-Walid bin al-Walid Abu Ustman al-Madini bahwa Uqbah bin Muslim menyampaikan kepadanya bahwa Syufai al-Ashbahi menyampaikan kepadanya, “Bahwasanya dia datang ke Madinah, dia mendapatkan seorang laki-laki yang dikerumuni oleh banyak orang, dia bertanya, “Siapa dia?” “Abu Hurairah” jawab orang-orang. Dia berkata, “Lalu aku mendekat kepadanya sehingga aku duduk di hadapannya, sementara dia terus menyampaikan hadits kepada orang-orang. Ketika dia telah selesai dan menyendiri, aku berkata kepadanya, “Aku memohon kepadamu dengan kebenaran dan dengan kebenaran, anda belum menyampaikan kepadaku sebuah hadits yang anda dengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang kamu pahami dan kamu ketahui.”
Al-Walid Abu Utsman al-Madini berkata, “Uqbah memberitakan kepadaku bahwa syufailah yang datang kepada Muawiyah dan memberitakan ini kepadanya. Abu Utsman berkata, “Dan al-Ala’ bin Abu Hakim menyampaikan kepadaku bahwa dia adalah algojo Muawiyah, dia berkata, “Lalu seorang laki-laki datang kepadanya dan menyampaikan ini kepadanya dari Abu Hurairah”. Muawiyah berkata, “Mereka telah diperlakukan demikian, lalu bagaimana dengan manusia-manusia yang lain?” Kemudian Muawiyah menangis dengan keras sampai kami mengira dia celaka. Kami berkata, “Orang ini telah datang kepada kami membawa keburukan”. Kemudian Muawiyah tersadar dan mengusap wajahnya. Dia berkata, “Allah dan RasulNya benar, “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. Hud 15-16) HR. at-Tirmidzi.
Abu Hurairah berkata, “Baiklah sungguh aku akan menyampaikan kepadamu sebuah hadits yang telah disampaikan Rasulullah kepadaku, yang aku pahami dan aku ketahui”. Kemudian Abu Hurairah menarik nafas panjang lagi berat sampai hampir pingsan (karena sedih atau takut). Kami diam, kamudian dia tersadar. Dia berkata “Sungguh aku akan menyampaikan kepadamu sebuah hadits yang disampaikan oleh Rasulullah kepadaku saat aku dan beliau di rumah ini, tidak ada orang lain selain aku dan beliau.” Kemudian Abu Hurairah menarik nafas panjang lagi berat. Kemudian dia tersadar dan mengusap wajahnya. Dia berkata, “Baiklah sungguh aku akan menyampaikan kepadamu sebuah hadits yang disampaikan oleh Rasulullah kepadaku pada saat aku dan beliau di rumah ini, tidak ada orang lain selain aku dan beliau.” Kemudian Abu Hurairah menarik nafas lebih berat dan panjang lalu dia terjatuh di atas wajahnya, aku menahannya cukup lama. Kemudian dia tersadar, dia berkata, “Rasulullah menyampaikan kepadaku, “Bahwa sesungguhnya pada hari kiamat Allah turun kepada para hamba untuk memberi keputusan diantara mereka, masing-masing umat berlutut. Orang-orang yang pertama kali dipanggil adalah orang yang mengumpulkan al-Qur’an, orang yang terbunuh di jalan Allah, dan orang yang berharta melimpah. Allah berfirman kepada qari (yang pandai baca al-Qur’an), “Bukankah Aku telah mengajarkan kepadamu apa yang Aku telah turunkan kepada RasulKu?” dia menjawab, benar wahai Rabbku. Allah bertanya, “Apa yang kamu lakukan terhadap apa yang diajarkan kepadamu?” dia menjawab, “aku menegakkannya di tengah malam dan siang. Allah berfirman, “kamu dusta”. Malaikat juga berkata kepadanya, “kamu dusta”. Allah berfirman, “kamu ingin agar digelari al-Qari’ dan itu telah dikatakan”. Pemilik harta melimpah didatangkan, Allah berfirman kepadanya, “Bukankah Aku telah melapangkan hidupmu sampai kamu tidak memerlukan seorangpun?” dia menjawab, “benar ya Rabbi”. Allah bertanya, “lalu apa yang kamu lakukan terhadap pemberianKu?” dia menjawab, aku menjalin hubungan silaturahim dan bersedekah”. Allah berfirman kepadanya, “kamu dusta”. Malaikat juga berkata kepadanya “kamu dusta”, Allah berfirman, “Akan tetapi kamu ingin agar dikatakan, “fulan dermawan” dan itu telah dikatakan”. Orang yang terbunuh di jalan Allah dihadirkan. Allah bertanya kepadanya, “Dalam rangka apa kamu terbunuh?” dia menjawab, “Ya Rabbi, Engkau memerintahkan berjihad dijalanMu, lalu aku berperang sehingga aku terbunuh”. Allah berfirman “kamu dusta”. Malaikat pun berkata, “kamu dusta”. Allah berfirman, “Akan tetapi kamu ingin agar dikatakan “fulan pemberani”, dan itu telah dikatakan”. Kemudian Rasulullah memukul lututku lalu bersabda, “Wahai Abu Hurairah, tiga orang itu adalah makhluk Allah pertama yang dibakar oleh api neraka pada hari kiamat.”
Al-Walid Abu Utsman al-Madini berkata, “Uqbah memberitakan kepadaku bahwa syufailah yang datang kepada Muawiyah dan memberitakan ini kepadanya. Abu Utsman berkata, “Dan al-Ala’ bin Abu Hakim menyampaikan kepadaku bahwa dia adalah algojo Muawiyah, dia berkata, “Lalu seorang laki-laki datang kepadanya dan menyampaikan ini kepadanya dari Abu Hurairah”. Muawiyah berkata, “Mereka telah diperlakukan demikian, lalu bagaimana dengan manusia-manusia yang lain?” Kemudian Muawiyah menangis dengan keras sampai kami mengira dia celaka. Kami berkata, “Orang ini telah datang kepada kami membawa keburukan”. Kemudian Muawiyah tersadar dan mengusap wajahnya. Dia berkata, “Allah dan RasulNya benar, “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. Hud 15-16) HR. at-Tirmidzi.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya manusia pertama yang diputuskan perkaranya pada hari kiamat adalah seorang laki-laki yang mati syahid, dia dihadapkan, ditunjukkan kenikmatan-kenikmatannya maka dia pun mengenalnya. Allah bertanya, “Apa yang telah kamu lakukan padanya?” Orang itu menjawab “Aku berperang karenaMu sehingga aku mati syahid.” Allah berfirman, “Kamu dusta, akan tetapi kamu berperang agar dikatakan ‘fulan pemberani’ dan itu telah dikatakan,” Kemudian diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya sehingga dia dicampakkan ke dalam neraka. Dan seorang laki-laki yang belajar dan mengajarkan ilmu serta membaca al-Qur’an, dia dihadapkan, ditunjukkan kenikmatan-kenikmatannya maka dia pun mengenalnya. Allah bertanya, “Apa yang telah kamu lakukan padanya?” Orang itu menjawab, “Aku belajar dan mengajarkan ilmu serta membaca al-Qur’an karenaMu’. Allah berfirman, “kamu dusta, akan tetapi kamu belajar agar kamu dipanggil ‘alim’ dan kamu membaca al-Qur’an agar dipanggil ‘qari’ dan itu telah dikatakan”, kemudian diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya sehingga dia dicampakkan ke dalam neraka. Dan seorang laki-laki yang dilapangkan hidupnya oleh Allah, Dia memberinya bermacam-macam harta, dia dihadapkan, ditunjukkan kenikmatan-kenikmatannya, maka dia pun mengenalnya. Allah bertanya, “Apa yang telah kamu lakukan padanya?” Orang itu menjawab, “Tidak ada jalan di mana Engkau ingin di infakkan kepadanya kecuali aku berinfak padanya demi Engkau”. Allah berkata, “Kamu dusta, akan tetapi kamu lakukan itu agar dikatakan “dia itu dermawan”, dan itu telah dikatakan”, lalu diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya sehingga dia dicampakkan ke dalam neraka.-HR. Muslim dan an-Nasa’i-
Bahaya riya'
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sampaikan berita gembira kepada umat ini bahwa mereka akan meraih kemuliaan, agama dan ketinggian (kejayaan) serta kekuasaan di muka bumi. Barangsiapa di antara mereka yang melakukan amal akhirat demi dunia maka di akhirat dia tidak memperoleh bagian apa-apa”.-HR. Ahmad dan Ibnu Hibban dalam shahihnya-
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
“Barangsiapa yang memperdengarkan (amalnya) niscaya Allah akan memperdengarkannya, dan barangsiapa yang memamerkan (amalnya) niscaya Allah akan memamerkannya.-HR. Bukhari dan Muslim-
(Penjelasan): Barangsiapa menampakkan amalnya kepada manusia karena riya’ maka Allah memperlihatkan niatnya yang rusak pada amalnya itu pada hari kiamat dan mempermalukannya di hadapan seluruh makhluk-Nya. (shahih At-Targhib wa At-Tarhib, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Tidak ada seorang hamba yang berdiri (beramal) di duni di atas pijakan riya’ dan sum’ah kecuali Allah akan mempermalukannya dengan memperlihatkan niat busuknya pada hari kiamat di hadapan makhluk-makhluk-Nya.-HR. ath-Thabrani dengan sanad hasan-
Dari Rubaih bin Abdurrahman bin Abu Said al-Khudri dari bapaknya dari kakeknya dia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi kami sedangkan kami pada saat itu sedang membicarakan al-Masih ad-Dajjal, maka beliau bersabda, “Bersediakah kalian aku beritahu sesuatu yang menurutku lebih aku khawatirkan terhadap kalian dari al-Masih ad-Dajjal?” Kami menjawab, “Tentu ya Rasulullah.” Rasulullah bersabda, “Syirik yang samar, yaitu seseorang mendirikan shalat maka dia memperindah shalatnya karena merasa ada orang yang melihat shalatnya.”-Hadits Hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan al-Baihaqi-
Dari Mahmud bin Labid radhiyallahu ‘anhu dia berkata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar lalu bersabda,“Wahai sekalian manusia, jauhilah syirik yang tersembunyi.” Mereka bertanya, “Ya Rasulullah, apa itu syirik tersembunyi?” Nabi bersabda, “Seorang laki-laki mendirikan shalat lalu dia bersungguh-sungguh memperindah shalatnya karena dia mengetahui ada orang yang melihatnya, itulah syirik yang tersembunyi.”-Hadits Hasan. Di riwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya-
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya perkara yang paling aku takutkan pada kalian adalah syirik kecil. Kata mereka, “Apa itu syirik kecil ya Rasulullah?” Nabi menjawab, “Riya”. Apabila Allah membalas manusia sesuai dengan amal perbuatan mereka, Dia berfirman, “Pergilah kalian kepada orang-orang yang kalian pamerkan (amal-amal kalian) kepada mereka maka lihatlah, adakah kalian mendapatkan balasan di sisi mereka?”-Hadits Shahih. HR. Ahmad dan al-Baihaqi-
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika Allah mengumpulkan orang-orang pertama dan terakhir pada hari kiamat, hari yang tidak ada keraguan padanya, seorang penyeru berseru, “Barangsiapa telah menyekutukan Allah dengan seseorang dalam amalnya maka hendaknya meminta pahala kepadanya karena Allah adalah Yang paling tidak membutuhkan persekutuan.”-Hadits Hasan. HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan al-Baihaqi-
Dari Abu Ali, seorang laki-laki dari Bani Kahil dia berkata, Abu Musa al-Asy’ari berkhutbah pada kami, dia berkata, “Wahai sekalian manusia, takutlah kalian terhadap syirik ini, karena ia lebih samar dari langkah semut hitam.” Lalu Abdullah bin Hazan dan Qais bin al-Mudharib berdiri kepadanya dan berkata, “Demi Allah kamu harus keluar dari apa yang kamu katakan atau kami akan mendatangi Umar diizinkan untuk kami atau tidak diizinkan.” Abu Musa menjawab, “Aku keluar dari apa yang aku katakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah kepada kami pada suatu hari. Beliau bersabda, “Wahai sekalian manusia, takutlah kalian terhadap syirik ini karena ia lebih samar dari langkah semut.” Maka orang-orang berkata kepada Rasulullah, “Bagaimana kami menjauhinya, sementara ia lebih samar daripada langkah semut ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Ucapkanlah,
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ.
Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu, agar tidak menyekutukan kepadaMu, sedang aku mengetahuinya dan minta ampun terhadap apa yang tidak aku ketahui.”-HR. Ahmad dan ath-Thabrani-
Semoga nasehat ini bermanfaat untuk kita semua agar senantiasa berhati-hati untuk menjaga keikhlasan kepada Allah dalam beramal shaleh. Semoga Allah SWT melindungi kita daripada azab siksaan-Nya dihari akhirat dan memasukkan kita semua kedalam syurganya dengan rahmat-Nya.
Semoga nasehat ini bermanfaat untuk kita semua agar senantiasa berhati-hati untuk menjaga keikhlasan kepada Allah dalam beramal shaleh. Semoga Allah SWT melindungi kita daripada azab siksaan-Nya dihari akhirat dan memasukkan kita semua kedalam syurganya dengan rahmat-Nya.
0 komentar