Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,“mencela seorang muslim adalah kefasikan, dan membunuhnya adalah kekufuran”. (HR Muslim)Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,“Ulama adalah pewaris para nabi.” (HR At-Tirmidzi).
Ulama adalah pewaris Nabi maka ulama juga mewariskan untuk menerima celaan
Ulama yang dicintai oleh Allah tidak takut dengan celaan
Indikator atau ciri-ciri atau tanda-tanda orang yang mencintai Allah dan dicintai oleh Allah adalah :
- Bersikap lemah lembut terhadap sesama muslim
- Bersikap keras (tegas / berpendirian) terhadap orang-orang kafir
- Berjihad di jalan Allah, bergembira dalam menjalankan kewajibanNya dan menjauhi laranganNya
- Tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela
Abu Musa al-Asy’ari meriwayatkan dari Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda , ‘Allah akan mendatangkan suatu kaum yang
dicintai-Nya dan mereka mencintai Allah”. Bersabda Nabi shallallahu
alaihi wasallam : mereka adalah kaummu Ya Abu Musa, orang-orang Yaman’.
Firman Allah ta’ala yang artinya,“Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu’min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.” (QS Al Ma’iadah [5]:54)
Dari Jabir, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ditanya mengenai ayat tersebut, maka Rasul menjawab, ‘Mereka adalah ahlu Yaman dari suku Kindah, Sukun dan Tajib’.
Dalam kitab Fath al-Qadir, Ibnu Jarir meriwayat dari Suraikh bin
Ubaid, ketika turun ayat 54 surat al-Maidah, Umar berkata, ‘Saya dan
kaum saya wahai Rasulullah’. Rasul menjawab, ‘Bukan, tetapi ini untuk
dia dan kaumnya, yakni Abu Musa al-Asy’ari’.
Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani telah meriwayatkan suatu hadits
dalam kitabnya berjudul Fath al-Bari, dari Jabir bin Math’am dari
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkata, ‘Wahai ahlu Yaman kamu
mempunyai derajat yang tinggi. Mereka seperti awan dan merekalah
sebaik-baiknya manusia di muka bumi’
Dalam Jami’ al-Kabir, Imam al-Suyuthi meriwayatkan hadits dari Salmah bin Nufail, ‘Sesungguhnya aku menemukan nafas al-Rahman dari sini’. Dengan isyarat yang menunjuk ke negeri Yaman”. Masih dalam Jami’ al-Kabir, Imam al-Sayuthi meriwayatkan hadits marfu’ dari Amru ibnu Usbah , berkata Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, ‘Sebaik-baiknya lelaki, lelaki ahlu Yaman‘.
Dari Ali bin Abi Thalib, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
bersabda, ‘Siapa yang mencintai orang-orang Yaman berarti telah
mencintaiku, siapa yang membenci mereka berarti telah membenciku”
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah menyampaikan bahwa ahlul
Yaman adalah orang-orang yang mudah menerima kebenaran, mudah terbuka
mata hatinya (ain bashiroh) dann banyak dikaruniakan hikmah (pemahaman
yang dalam terhadap Al Qur’an dan Hadits) sebagaimana Ulil Albab
حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتَاكُمْ أَهْلُ الْيَمَنِ أَضْعَفُ قُلُوبًا وَأَرَقُّ أَفْئِدَةً الْفِقْهُ يَمَانٍ وَالْحِكْمَةُ يَمَانِيَةٌTelah menceritakan kepada kami Abul Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu’aib Telah menceritakan kepada kami Abu Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Telah datang penduduk Yaman, mereka adalah orang-orang yang berperasaan dan hatinya paling lembut, kefaqihan dari Yaman, hikmah ada pada orang Yaman.” (HR Bukhari 4039)
و حَدَّثَنِي عَمْرٌو النَّاقِدُ وَحَسَنٌ الْحُلْوَانِيُّ قَالَا حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ وَهُوَ ابْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ سَعْدٍ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ صَالِحٍ عَنْ الْأَعْرَجِ قَالَ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَاكُمْ أَهْلُ الْيَمَنِ هُمْ أَضْعَفُ قُلُوبًا وَأَرَقُّ أَفْئِدَةً الْفِقْهُ يَمَانٍ وَالْحِكْمَةُ يَمَانِيَةٌDan telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid dan Hasan al-Hulwani keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ya’qub -yaitu Ibnu Ibrahim bin Sa’d- telah menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih dari al-A’raj dia berkata, Abu Hurairah berkata; “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Telah datang penduduk Yaman, mereka adalah kaum yang paling lembut hatinya. Fiqh ada pada orang Yaman. Hikmah juga ada pada orang Yaman. (HR Muslim 74)
Begitupula janganlah terpancing untuk membalas celaan mereka
Imam Syafi’i menyatakan bahwa orang yang buruk itu seperti pantatnya
dandang (tempat menanak nasi) yang hitam. Kata Imam Syafi’i, dia hitam,
dan dia ingin menempelkannya ke kulit kita. Kalau kita terpancing, maka
yang hitam itu dua. Jadi kalau sampai kita sadar bahwa ada ruhani yang
tidak stabil, dan kita terpancing untuk tidak stabil, maka sesungguhnya
yang terjadi adalah dua ketidakstabilan, karena kita terpancing.
Seorang lelaki bertanya pada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam “Musllim yang bagaimana yang paling baik ?”
“Ketika orang lain tidak (terancam) disakiti oleh tangan dan lisannya” Jawab Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.
“Ketika orang lain tidak (terancam) disakiti oleh tangan dan lisannya” Jawab Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.
Rasulullah shallallahu aliahi wasallam bersabda“Tiada lurus iman seorang hamba sehingga lurus hatinya, dan tiada lurus hatinya sehingga lurus lidahnya“. (HR. Ahmad)
Begitupula pesan dari Sayyidina Umar ra,
[“Jangan pernah tertipu oleh teriakan seseorang (dakwah bersuara /
bernada keras). Tapi akuilah orang yang menyampaikan amanah dan tidak
menyakiti orang lain dengan tangan dan lidahnya“
“Orang yang tidak memiliki tiga perkara berikut, berarti imannya
belum bermanfaat. Tiga perkara tersebut adalah santun ketika
mengingatkan orang lain; wara yang menjauhkannya dari hal-hal yang haram
/ terlarang; dan akhlak mulia dalam bermasyarkat (bergaul)“.
“Yang paling aku khawatirkan dari kalian adalah bangga terhadap
pendapatnya sendiri. Ketahuilah orang yang mengakui sebagai orang cerdas
sebenarnya adalah orang yang sangat bodoh. Orang yang mengatakan bahwa
dirinya pasti masuk surga, dia akan masuk neraka“]
Oleh : Mutiarazuhud
0 komentar