Semua orang tua mencintai anak-anaknya. anak pun mencintai orang tuanya. demikian pula kakak menyayangi dan mencintai adik dan sanak saudaranya. suami mencintai istrinya, begitu pula istri mencintai suaminya. tidaklah semua cinta itu abadi kecuali didasari oleh cinta yang satu ini.
Sebagai hamba Allah kita diperintahkan untuk mencintainya dengan sepenuh hati. kita dilarang untuk menghianati cinta-Nya atau bahkan menduakan cinta itu. Allah berfirman :
Tidaklah seorang hamba dapat mengesakan Allah kecuali telah mencintai-Nya. dan tidaklah seorang itu mentaati Allah kecuali dia mengesampingkan cinta kepada selain-Nya.
Jadi, apakah kita dilarang mencintai kepada selain Allah? Tidak. justru dengan cinta kepada Allah kita diperintahkan untuk mencintai kepada sesama. cinta kepada sesama tidaklah berdiri sendiri, akan tetapi cinta itu harus didasari oleh cinta kepada Allah.
Kita mencintai orang tua karena Allah memerintahkan kita untuk cinta kepada orang tua. kita mencintai istri/suami kita, karena Allah lah yang memerintahkan kita mencintai mereka. kita mencintai sesama karena Allah telah menjadikan kita bersaudara dan memerintahkan kita untuk saling mencintai dan mengasihi.
Cinta tanpa dasar cinta kepada Allah akan menyakiti pelakunya. membuatnya stress dan hampa. akan tetapi setiap cinta yang didasari dengan cinta kepada Allah akan selalu membuat pelakunya tenang, nyaman dan optimis. cinta yang satu adalah cinta kepada Allah.
Sebagai hamba Allah kita diperintahkan untuk mencintainya dengan sepenuh hati. kita dilarang untuk menghianati cinta-Nya atau bahkan menduakan cinta itu. Allah berfirman :
لَا تَجْعَلْ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ فَتَقْعُدَ مَذْمُومًا مَخْذُولًاArtinya : "Janganlah kamu adakan tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (oleh Allah). (QS Al-Israa' : 22)وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِArtinya : "Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat dzalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). (QS Al-Baqarah : 165)
Tidaklah seorang hamba dapat mengesakan Allah kecuali telah mencintai-Nya. dan tidaklah seorang itu mentaati Allah kecuali dia mengesampingkan cinta kepada selain-Nya.
Jadi, apakah kita dilarang mencintai kepada selain Allah? Tidak. justru dengan cinta kepada Allah kita diperintahkan untuk mencintai kepada sesama. cinta kepada sesama tidaklah berdiri sendiri, akan tetapi cinta itu harus didasari oleh cinta kepada Allah.
Kita mencintai orang tua karena Allah memerintahkan kita untuk cinta kepada orang tua. kita mencintai istri/suami kita, karena Allah lah yang memerintahkan kita mencintai mereka. kita mencintai sesama karena Allah telah menjadikan kita bersaudara dan memerintahkan kita untuk saling mencintai dan mengasihi.
Cinta tanpa dasar cinta kepada Allah akan menyakiti pelakunya. membuatnya stress dan hampa. akan tetapi setiap cinta yang didasari dengan cinta kepada Allah akan selalu membuat pelakunya tenang, nyaman dan optimis. cinta yang satu adalah cinta kepada Allah.
0 komentar