Hay friends, Dengerin lagu yuks
Hehehehe ..
Irra Agustiyanti

Female, 42 years

USU Ekonomi Manajemen

irra.feisal@windowslive.com

Inti Duta Surya

Tiban Riau Bertuah

Batam, Indonesia

'Hi...Wish u enjoy at My Blog.....'
Journey of Destiny

Jumat, 21 Juni 2013

Saat Lidah Gagap Sebut Kebaikan Tapi Lancar Ingat Aib Orang Lain


Jelas sudah, ini tabiat manusia. Kalau dengan kelemahan, keburukan atau aib seseorang pikiran kita dengan cepat mengumpulkan informasi itu. Atau sebenarnya memori terdalam kita sudah lama menjumput semua kelemahan-kelemahan orang lain seperti kita mengukir di atas batu. Tetapi jika dengan kebaikan seseorang kita mudah untuk melupakannya seperti menulis di atas air. Padahal di saat kita menimbang-nimbang kelemahan orang lain, sudah menunggu begitu banyak kelemahan diri yang perlu untuk dihitung-hitung. Inilah yang sering diungkap dalam sebuah pepatah yang mengatakan, 
 “semut di seberang lautan tampak tetapi gajah di pelupuk mata tak tampak.”
Maka sebenarnya jika diri kita mampu untuk mengevaluasi diri, tidaklah akan sempat kita untuk menghitung-hitung dan mencari-cari kelemahan atau aib orang lain. Pun karena takut, kalau-kalau Allah akan mengungkap aib kita kelak. Tidak hanya itu, Al Qarni dalam sebuah ungkapan menyebutkan bahwa evaluasi diri mampu menjadikan harapan kita kepada orang lain lebih seimbang (tak berlebihan) dan membuat kita menjadi simpatik kepada orang yang berbuat kesalahan.


Setiap orang punya kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Itu sudah pasti. Dan untuk menjadi timbangan penilaian adalah sebanyak apapun kelebihan seseorang tetaplah ia bukan malaikat yang tak pernah berbuat kesalahan. Saat melihat kelemahannya maka kita memaklumi bahwa Ia hanya manusia yang tak sempurna, tempatnya lalai dan dosa.
Atau dengan kata lain, dengan ukuran apa seseorang itu sudah dapat disebut sebagai orang yang baik atau orang yang  buruk. Tentu ukurannya adalah sejauh mana banyaknya kebaikan itu dapat menutupi keburukannya atau sebaliknya. Contohnya Kita lihat pada sosok yang satu ini.
Sosok Hajjaj bin Yusuf. Ia yang telah mengalungkan kepada Anas bin Malik—ahli hadits dan sahabat nabi terkemuka—dengan sebutan yang sangat menghina. Lebih sadis lagi adalah apa yang pernah ia lakukan beberapa tahun sebelumnya dengan mengirim kepala Abdullah bin Zubair di atas nampan kepada junjungannya, Abdul Malik bin Marwan, yang berada di Damaskus.
Tangan yang berlumuran darah dan membersitkan amisnya itu tak mampu menahan mantan kepala sekolah di Thaif ini untuk mengambil peran dalam kejayaan tamadun Bani Umayyah. Reformasi ortografinya berupa pengembangan tanda baca untuk menghindari kesalahan dalam membaca Alqur’an menjadikannya monumental. Apakah kebaikannya lebih dikenal daripada keburukannya? Sudah barang tentu kekejian dan kesadisannya lebih dikenal daripada peran pentingnya itu.
Seseorang ulama yang sudah dikenal dengan pengabdiannya kepada umat, buku-bukunya yang sudah tersebar ke seantoro dunia, kelurusan akidah serta moderatnya dalam fikih  yang sudah diakui pula, ketika melakukan satu kesalahan—bisa jadi berawal dari perbedaan pendapat dalam ijtihad yang diambil—apakah itu akan menghancurkan dan menutupi seluruh kebaikannya untuk umat itu? Tidak, sungguh tidak adil jika kita mengabaikannya. Kesalahan—jika masih disebut seperti itu—yang dilakukannya malah membuktikan bahwa dia adalah manusia yang tak sempurna.
Tinggal bagaimana saudara seakidahnya ini dapat menutupi aib yang ada atau memberikan pemakluman kepada ulama itu. Karena masih ada 999 alasan lainnya untuk kita berlapang dada dengan kelemahan yang dimilikinya. Saya teringat perkataan salah satu orang besar dunia,


 “Lupakan kesalahan orang lain seperti kita melupakan kebaikan yang pernah kita lakukan dan jangan pernah untuk melupakan kebaikan orang lain.”



(Riza Almanfaluthi/ Islamedia.web.id)



Print Friendly and PDF

Ditulis Oleh : Irrafeisal ~ Journey Of Destiny|We learn together to increase knowledge| we share knowledge and strengthen the friendship

Artikel Saat Lidah Gagap Sebut Kebaikan Tapi Lancar Ingat Aib Orang Lain ini diposting oleh Irrafeisal pada hari Jumat, 21 Juni 2013. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Kritik dan saran dapat Anda sampaikan melalui kotak komentar. Semoga Artikel Saat Lidah Gagap Sebut Kebaikan Tapi Lancar Ingat Aib Orang Lain ini bermanfaat. Dan Apabila friend Irrafeisal ingin artikel ini ada di postingan Anda, silahkan di copy paste aja, agar bisa menyebarkan lebih luas lagi ilmu yang bermanfaat...

Get free daily email updates!

Follow us!



Share to Facebook Share this post on twitter Bookmark Delicious Digg This Stumbleupon Reddit Yahoo Bookmark Furl-Diigo Google Bookmark Technorati Newsvine Tips Triks Blogger, Tutorial SEO, Info

0   komentar

Cancel Reply








Google PageRank Checker
DMCA.com

Daisy

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

backlink

Website Backlink Service


Auto Backlink Gratis : Top Link Indo

Auto Backlink Gratis : Top Link Indo



Beats Dofollow

Banner Qinthani : Top Link Indo
>