Ramadhan Mubarrak 1435 H Ramadhan Mubarrak 1435 H

Tak beberapa hari lagi, akan tiba masa dimana azan maghrib menjadi hal yang paling ditunggu oleh umat manusia. Dimana yang terlihat di siang hari hanyalah wajah layu dan kuyu. Malam-malam akan terasa lebih panjang. Masjid penuh saat shalat isya. Lagu bertema agama akan laku terjual.Acara-acara televisi akan marak dengan orang-orang berbaju dan berkopiah putih.Iklan sirup semakin sering muncul. Al-Baqarah ayat 183 menjadi Trending Topic disetiap mesjid. Dan sendal Eiger pun sering berganti merk menjadi swallow.
Bulan penuh berkah segara datang; Bulan Ramadhan.



Dan inbox handphone saya pun telah mulai dipenuhi oleh pesan “Setiap manusia mempunyai salah.Tak terkecuali saya.Maka dengan sepenuh ketulusan hati saya minta maaf.Minal ‘aidin wal faidzin.Selamat menunaikan ibadah puasa. dari Kami sekeluarga”.Beberapanya saya balas dengan sms singkat “sama-sama” dan kebanyakannya tidak saya balas,selain karena saya tidak kenal nomornya,saya juga tidak punya pulsa untuk membalasnya.hahahahaha.

Kalo dipikir-pikir nih ya, betapa mudahnya meminta maaf. Tinggal merangkai kata atau meng-copy sms orang lain,lalu send all. Dibalas enggaknya itu bukan urusan kita, yang penting udah minta maaf.
Saya juga sering kayak gitu sih sebenarnya.Minta maaf lewat sms, facebook ataupun lewat twitter. Tapi terkadang saya pun merasa ada yang kurang. Karena walaupun orang-orang sudah membalasnya dengan pesan “sama-sama”, saya masih kurang merasakan esensi dari memaafkan tersebut. Karena memang ada yang tidak tergantikan oleh keindahan rangkaian kata maaf lewat Sms, Facebook ataupun Twitter,Yaitu jabatan tangan dan pengakuan kesalahan yang tulus dari hati terdalam sambil menatap mata orang yang dulu pernah kita sakiti dalam ketidak sengajaan ataupun dengan kesengajaan.

Tapi zaman telah berubah. Teknologi semakin bertambah. Jejaring sosial merajalela. Melakukan kesalahan semakin mudah, begitu juga meminta maafnya. Keikhlasan dan sakralnya momen berjabat tangan telah menjelma menjadi pesan-pesan berupa rangkaian kata yang indah di inbox handphone, dinding facebook dan timeline twitter. Zaman semakin modern dan segala halnya haruslah bersifat modern dan mudah.

“In the end of the days, we’re just regular guys who walk the walk, talk the talk. Saya sering berjalan dengan keyakinan saya, kalian dengan prinsip kalian. Kadang di satu titik kita bersinggungan, di titik lain kita berbeda pandangan. Dan untuk itu saya minta maaf kepada setiap kalian yang pernah bersinggungan/tersinggung oleh saya. Dimaafkan atau tidaknya, itu terserah kalian, yang penting saya sudah minta maaf dan memaafkan setiap kesalahan dari kalian. Life goes on.Now, move on. Selamat berpuasa”.

Tuh,mudah kan???