Hay friends, Dengerin lagu yuks
Hehehehe ..
Irra Agustiyanti

Female, 42 years

USU Ekonomi Manajemen

irra.feisal@windowslive.com

Inti Duta Surya

Tiban Riau Bertuah

Batam, Indonesia

'Hi...Wish u enjoy at My Blog.....'
Journey of Destiny
Tampilkan postingan dengan label Kajian Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kajian Islam. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 03 September 2016

Journey of Destiny : Bidadari Pun Marah Ketika Istri Memarahi Suami Yang Sholeh

Ada istri-istri yang tak sanggup menjaga ketenteraman rumah tangga. Mereka sering mengeluh, mudah menyalahkan, tidak pernah puas dengan pemberian, bahkan menuntut dan senantiasa membandingkan suaminya dengan suami orang lain.

Dalam tahap tertentu, istri-istri seperti ini memaksa suaminya untuk melakukan berbagai macam cara tanpa mempedulikan halal dan haram hanya demi pencapaian materi; agar tetap bisa bersombong diri di depan teman-temannya yang mewah dan serba wah.
Read More --►

Selasa, 30 Agustus 2016

Journey of Destiny : Merasa Diri Sudah Baik

Ini yang dialami oleh kita-kita tatkala sudah lama belajar agama. Merasa diri sudah lebih dari orang lain dan lebih paham dari yang lain. Padahal kekurangan kita teramat banyak. Maksiat kecil-kecilan bahkan yang besar masih dilakoni. Ilmu yang telah kita pelajari pun sedikit yang diamalkan. Prinsip yang harus dipegang adalah jangan selalu merasa diri sudah baik, namun berusaha terus untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik. Oleh karena itu sebaiknya kita sering-sering mengoreksi diri sendiri, adakah perasaan merasa diri sudah baik di dalam hati kita. Jika memang kita merasa sudah puas dengan ibadah kita, merasa banyak sedekah kita, merasa tak pernah melakukan maksiat, maka hal yang demikian itulah yang dinamakan merasa diri sudah baik. Kita harus berdaya upaya untuk mengikis habis dari hati kita sebab jika kita biarkan, maka kita akan terlena dan terperosok dalam suatu kehancuran. Amal ibadah yang kita anggap sempurna justru akan menimbulkan maksiat saja.
Read More --►

Senin, 29 Agustus 2016

Journey of Destiny : Jangan Menghina Dan Meremehkan Orang Lain

Ada beberapa wasiat yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada Abu Jurayy Jabir bin Sulaim. Salah satu wasiat yang akan kita ulas adalah jangan sampai menghina dan meremehkan orang lain. Boleh jadi yang diremehkan lebih mulia dari kita di sisi Allah.

Abu Jurayy Jabir bin Sulaim, ia berkata, “Aku melihat seorang laki-laki yang perkataannya ditaati orang. Setiap kali ia berkata, pasti diikuti oleh mereka. Aku bertanya, “Siapakah orang ini?” Mereka menjawab, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Aku berkata, “‘Alaikas salaam (bagimu keselamatan), wahai Rasulullah (ia
Read More --►

Jumat, 26 Agustus 2016

Journey of Destiny : Menahan Amarah Menghapus Dendam

“Aku benci dia”
“Aku tidak mau lihat dia lagi”
“Aku tidak akan memaafkan dia”
“Aku akan buat dia rasa apa yang aku rasa”



Pernah atau tidak terlintas ungkapan-ungkapan di atas meniti di bibir kita atau berkunjung di benak hati dan fikiran kita? Jika ya, apakah sebenarnya perasaan kita ketika itu? Marah? Benci? Sedih? Jika tidak, syukurlah kerana jiwa kita bebas daripada belenggu dendam.

Marah dan emosi adalah tabiat manusia. Oleh karena itu, agama memerintahkan kita untuk mengendalikan kemarahan itu, agar tak sampai menimbulkan dampak negatif. Jauhilah hal-hal yang membuatmu marah atau dapat memicu kemarahanmu.
Read More --►

Journey of Destiny : Mengobati Dendam Di Hati

Rambut yang tercabut dari akar menimbulkan rasa sakit. Tangan yang tergores ataupun kaki yang tersandung pada batu juga menyebabkan rasa sakit. Perut yang ditendang, muka yang ditampar, terkena tusukan ataupun pukulan juga goresan pedang pasti menimbulkan rasa sakit. Rasa sakit itu tidak diperoleh melalui proses pendidikan dan pembelajaran. Rasa sakit itu bersifat alami dan fitrah. Begitu juga rasa sakit yang mendera hati, batin dan perasaan. Apabila kita dihina, pasti rasa sakit muncul dalam hati kita. Apabila kita difitnah, pasti muncul rasa perih yang menusuk jiwa.

Read More --►

Rabu, 24 Agustus 2016

Journey of Destiny : Keikhlasan, Saat Dirimu Merasa Tidak Lebih Baik daripada Orang Lain

Melakukan keikhlasan, tidaklah semudah mengatakannya. Sebagaimana pernah diakui oleh seorang ulama besar Sufyan ats-Tsauri, beliau berkata, “Tidak ada suatu perkara yang paling berat bagiku untuk aku obati daripada meluruskan niatku, karena niat itu bisa berubah-ubah terhadapku.”

Namun, bukan berarti ikhlas itu tidak dapat dilakukan, dan bukan berarti ikhlas tidak dapat diusahakan. Karena ikhlas adalah suatu ‘ilmu’. Ilmu di mana kita dapat mempelajarinya, dan terus mempelajarinya, sampai akhirnya kita benar-benar paham akan makna ikhlas. Ikhlas itu sendiri merupakan hal yang amat sakral, ia adalah perintah dan ia adalah syarat diterimanya suatu ibadah.
Read More --►

Jumat, 19 Agustus 2016

Journey of Destiny : Sok Alim..... Sok Suci......"Apakah Kamu Sudah Benar...???"

BANYAK ORANG BERKATA:
SOK ALIM, SOK SUCI, URUS SAJA DIRI SENDIRI ! APA KAMU SUDAH ALIM, SUDAH SUCI ? APA KAMU SUDAH BENAR ? TAK PERLU CAMPURI URUSAN ORANG LAIN !

Jika Rasulullah Muhammad ﷺ hanya mengurus akhlak diri sendiri saja, dan hanya keluarganya saja, ga usah ngurusin orang lain, maka mungkin saat ini indahnya islam sebagai agama dan jalan hidup tidak akan pernah sampai kepada kita

Jika Rasulullah Muhammad ﷺ hanya mengurus akhlak diri sendiri saja, ga usah ngurusin orang lain, mungkin kita masih Animisme, Dinamisme menyembah pohon tua, batu besar, tumbal orang ke kawah gunung berapi dan sebagainya.
Read More --►

Rabu, 10 Agustus 2016

Journey of Destiny : Dunia Merupakan Dermaga Persinggahan

Dunia dengan kehidupan di atasnya. Akhirat sebagai kampung abadi selamanya. Dunia memang penuh godaan, bujuk rayu dan cumbu tanda menipu. Sayang seribu kali sayang, hanya sedikit jumlah hamba yang mampu memandang jauh ke depan. Menembus ruang-ruang waktu. Melompat, meninggalkan angan-angan kosong. Kita sangat perlu berpikir. Membandingkan dengan sesuatu yang konkret di depan mata. Supaya tersadar. Agar tidak terus tenggelam dalam kelalaian.

Ibnul Qayyim dalam ‘Udddatus Shabirin menyebut dunia ibarat sebuah kapal. Penumpangnya adalah manusia yang tinggal mendiami bumi, menjalani kehidupan dunia. Kapal penumpang yang telah ditentukan arah tujuannya dan dipastikan akan dimana berakhir perjalanan. Bukan kapal yang berlayar asal-asalan. Semuanya telah diatur dengan indah.
Read More --►

Sabtu, 06 Agustus 2016

Journey of Destiny : Larangan Berburuk Sangka Dan Mencari Kesalahan Orang Lain

Buruk sangka (su'u dzan) adalah salah satu daripada sifat-sifat mazmumah (buruk/tercela). Manakala mencari-cari kesalahan orang lain pula hadir apabila wujudnya sangkaan buruk di dalam hati manusia. Apabila timbulnya buruk sangka, maka sudah tentu rasa ingin mencari kesalahan seseorang itu timbul sehingga terbukalah kesalahan, aib atau kelemahan seseorang itu yang menyebabkan si pelaku itu berasa puas. Ia adalah suatu penyakit hati yang akan menyerang sesiapa sahaja. Hanya keimanan dan ketaqwaan yang kukuh mampu mengatasi rasa buruk sangka dan mencari kesalahan orang lain ini.

Read More --►

Jumat, 07 Agustus 2015

Makna Dibalik Seperangkat Alat Shalat Dan Al-quran

“Saya terima nikah dan kawinnya Fulanah binti Fulan dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan mushaf Al-Qur’an dibayar tunai!”

Sering kita dengar kata-kata ini ketika menghadiri akad nikah sesesorang. Bagi yang beragama Islam, pasti mas kawin berupa peralatan sholat dan mushaf Al-Qur’an sudah menjadi sebuah keniscayaan. Apalagi di negara yang katanya mayoritas Islam ini, aneh rasanya apabila ada seorang Muslim yang tidak menyertakan 2 mas kawin wajib itu dalam akad nikahnya.
Tapi sangat disayangkan, setelah akad nikah selesai, perlengkapan sholat yang dijadikan sebagai mahar terbungkus rapi di dalam lemari tak pernah tersentuh.

Tak jauh beda dengan mushaf Al-Qur’an yang dijadikan mas kawin tersimpan rapi di rak buku dan hampir berdebu. Dua barang yang dijadikan sebuah keniscayaan dalam mas kawin itu hanya menjadi pajangan usai ijab kabul. Padahal ada makna spesial dibalik pemberian perlengkapan sholat dan mushaf Al-Qur’an sebagai mahar.
Read More --►

Rabu, 06 Mei 2015

Pelipur Lara Ketika Ditinggal Orang yang Dicintai Untuk Selamanya

Alangkah cepat hidup ini. Segalanya serasa datang tiba-tiba. Di antara kita tiba-tiba ada yang telah menikah. Tiba-tiba di antara kita telah beranak-pinak. Dan di antara kita ada yang pergi untuk selama-lamanya. Allah SWT merahasiakan bagaimana dan dimana Izroil akan mencabut nyawa kita, ketika terjadi kecelakaan lalu-lintas, di saat bermaksud tidur, malah tidur untuk selama-lamanya atau karena sebab mempunyai penyakit ini dan itu. Yang jelas itu semua hanya sebuah “cara” Allah untuk mengambil milikNYA. Ketika ajal sudah menjemput, segala apa yang dicintai dan diusahakannya sewaktu hidup ditinggalkannya, anak-istri yang katanya cinta dan sayang setengah mati, ternyata enggan untuk dibawa mati. Harta yang ia usahakan sampai harus meninggalkan sholat demi sebuah rapat, pertemuan dengan sang atasan, relasi dan sebagainya yang katanya super penting, ternyata ditinggalkannya!
Read More --►

Kamis, 24 Juli 2014

Makna Hari Raya Idul Fitri

Arti Idul Fitri bagi setiap orang yang ada adalah kebahagiaan dan kemenangan, dimana pada hari itu, semua manusia merasa gembira dan senang karena telah melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh.

Dalam tradisi Idul Fitri di Indonesia ditandai dengan adanya ”mudik (pulang kampung)”dan mereka memakai sesuatu yang baru, mulai dari pakaian baru, sepatu baru, sepeda baru, mobil baru dan lainnya, Bagaimana sebenarnya makna dari Idul Fitri itu sendiri. Apakah Idul Fitri cukup ditandai dengan sesuatu yang baru, atau dengan mudik untuk bersilaturrahim kepada sanak saudara dan kerabat..

Read More --►

Jumat, 20 Juni 2014

Mengapa Hati Membatu?

Ibnu al-Qayyim rahimahullah mengatakan dalam kitabnya Bada’i al-Fawa’id [3/743], “Tatkala mata telah mengalami kekeringan disebabkan tidak pernah menangis karena takut kepada Allah ta’ala, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya keringnya mata itu adalah bersumber dari kerasnya hati. Hati yang paling jauh dari Allah adalah hati yang keras.”
Read More --►

Kamis, 19 Juni 2014

Perjalanan Menyambut Kematian

Kematian, salah satu rahasia ilmu ghaib yang hanya diketahui oleh Allah ta’ala. Allah telah menetapkan setiap jiwa pasti akan merasakannya. Kematian tidak pandang bulu. Apabila sudah tiba saatnya, malaikat pencabut nyawa akan segera menunaikan tugasnya. Dia tidak mau menerima pengunduran jadwal, barang sedetik sekalipun. Karena bukanlah sifat malaikat seperti manusia, yang zalim dan jahil.

Manusia tenggelam dalam seribu satu kesenangan dunia, sementara ia lalai mempersiapkan diri menyambut akhiratnya. Berbeda dengan para malaikat yang senantiasa patuh dan mengerjakan perintah Tuhannya. Duhai, tidakkah manusia sadar. Seandainya dia tahu apa isi neraka saat
Read More --►

Musibah, Antara Pahala dan Dosa

Sesungguhnya musibah dan bencana merupakan bagian dari takdir Allah Yang Maha Bijaksana. Allah ta’ala berfirman,

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
“Tidaklah menimpa suatu musibah kecuali dengan izin Allah. Barang siapa yang beriman kepada Allah maka Allah akan berikan petunjuk ke dalam hatinya.” (QS. at-Taghabun: 11)

Read More --►

Orang Yang Berjiwa Besar

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Harta tidak akan berkurang gara-gara sedekah. Tidaklah seorang hamba memberikan maaf -terhadap kesalahan orang lain- melainkan Allah pasti akan menambahkan kemuliaan pada dirinya. Dan tidaklah seorang pun yang bersikap rendah hati (tawadhu’) karena Allah (ikhlas) melainkan pasti akan diangkat derajatnya oleh Allah.” (HR. Muslim, lihat Syarh Muslim [8/194])
Read More --►

Rabu, 18 Juni 2014

Mengetahui Pendeknya Usia

Waktu di dunia ini sebenarnya pendek jika dibandingkan akhirat yang abadi. Adapun usia manusia di dunia ini lebih pendek lagi. Keberadaannya di dunia ini hanyalah beberapa hari yang terbatas, kemudian berjalan menuju akhirat. Oleh karena itu, setiap orang yang berakal dan cerdas harus segera memanfaatkan waktu dan membuahkan setiap kesempatan untuk beramal shalih, melakukan ketaatan, dan mendekatkan diri kepada Allah ta’ala. Kesempatan yang ada di dunia ini sedikit, dan perjalanan yang harus dilaluinya telah dekat, jalannya menakutkan, dan bahayanya besar. Sesungguhnya Allah Maha Melihat. Jika demikian, mungkinkah bagi orang yang berakal untuk menghilangkan detik-detik usianya yang terbatas ini untuk sesuatu yang tidak bermanfaat setelah kematiannya ?
Read More --►

Pentingnya Ikhlas dalam Hidup

Diriwayatkan dari Amir al-Mukminin (pemimpin kaum beriman) Abu Hafsh Umar bin al-Khattab radhiyallahu’anhu beliau mengatakan : Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setiap amalan harus disertai dengan niat. Setiap orang hanya akan mendapatkan balasan tergantung pada niatnya. Barangsiapa yang hijrah karena cinta kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya akan sampai kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena menginginkan perkara dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya (hanya) mendapatkan apa yang dia inginkan.” (HR. Bukhari [Kitab Bad'i al-Wahyi, hadits no. 1, Kitab al-Aiman wa an-Nudzur, hadits no. 6689] dan Muslim [Kitab al-Imarah, hadits no. 1907])


Faedah hadits

Hadits yang mulia ini menunjukkan bahwa niat merupakan timbangan penentu kesahihan amal. Apabila niatnya baik, maka amal menjadi baik. Apabila niatnya jelek, amalnya pun menjadi jelek (Syarh Arba’in li an-Nawawi, sebagaimana tercantum dalam ad-Durrah as-Salafiyah, hal. 26).

Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah mengatakan, “Bukhari mengawali kitab Sahihnya [Sahih Bukhari] dengan hadits ini dan dia menempatkannya laiknya sebuah khutbah [pembuka] untuk kitab itu. Dengan hal itu seolah-olah dia ingin menyatakan bahwa segala amal yang dilakukan tidak ikhlas karena ingin mencari wajah Allah maka amal itu akan sia-sia, tidak ada hasilnya baik di dunia maupun di akhirat.” (Jami’ al-’Ulum, hal. 13)
Read More --►

Selasa, 17 Juni 2014

Sejenak Merenungkan Masa Depan

Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu berkata, “Tidak ada waktu bagi seorang mukmin untuk beristirahat kecuali apabila dia telah berjumpa dengan Allah.” (lihat Aina Nahnu min Ha’ulaa’i, hal. 15)

Dikatakan kepada al-Hasan, “Wahai Abu Sa’id, apa yang harus kami lakukan? Kami berteman dengan orang-orang yang selalu menakut-nakuti kami sampai-sampai hati kami terbang melayang.” Maka beliau menjawab, “Demi Allah, sesungguhnya jika kamu bergaul dengan orang-orang yang selalu menakut-nakuti kamu sampai akhirnya kamu benar-benar merasakan keamanan; lebih baik daripada berteman dengan orang-orang yang selalu membuatmu merasa aman sampai akhirnya justru menyeretmu ke dalam keadaan yang menakutkan.” (lihat Aina Nahnu min Ha’ulaa’i, hal. 16)
Read More --►

Faedah Di Balik Musibah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang hamba mendapatkan anugerah yang lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Read More --►








Google PageRank Checker
DMCA.com

Daisy

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

backlink

Website Backlink Service


Auto Backlink Gratis : Top Link Indo

Auto Backlink Gratis : Top Link Indo



Beats Dofollow

Banner Qinthani : Top Link Indo
>