Hay friends, Dengerin lagu yuks
Hehehehe ..
Irra Agustiyanti

Female, 42 years

USU Ekonomi Manajemen

irra.feisal@windowslive.com

Inti Duta Surya

Tiban Riau Bertuah

Batam, Indonesia

'Hi...Wish u enjoy at My Blog.....'
Journey of Destiny

Kamis, 24 Juli 2014

Makna Hari Raya Idul Fitri

Arti Idul Fitri bagi setiap orang yang ada adalah kebahagiaan dan kemenangan, dimana pada hari itu, semua manusia merasa gembira dan senang karena telah melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh.

Dalam tradisi Idul Fitri di Indonesia ditandai dengan adanya ”mudik (pulang kampung)”dan mereka memakai sesuatu yang baru, mulai dari pakaian baru, sepatu baru, sepeda baru, mobil baru dan lainnya, Bagaimana sebenarnya makna dari Idul Fitri itu sendiri. Apakah Idul Fitri cukup ditandai dengan sesuatu yang baru, atau dengan mudik untuk bersilaturrahim kepada sanak saudara dan kerabat..



Idul Fitri (kembali suci), adalah Hari raya setelah umat Islam melaksanakan ibadah puasa Ramadhan satu bulan penuh, dinamakan Idul Fitri karena manusia kembali suci seperti bayi yang tidak mempunyai dosa dan salah.

Seiring dengan perkembangan jaman, manusia dalam perjalanan hidupnya banyak melupakan Allah serta telah melakukan dosa dan salah kepada Allah dan kepada sesama manusia, untuk memahami kembali makna Idul Fitri (kembali ke fitrah) dengan membangun kembali menjadi hamba-hamba Allah yang taat dan tidak mempunyai dosa. Dosa kepada Allah terhapus dengan jalan bertaubat dan dosa kepada sesama manusia dapat terhapus dengan silaturrahim.

Dosa merupakan perbuatan manusia karena tidak menjalankan perintah atau melanggar larangan Allah dan RasulNya. Bulan Ramadhan merupakan bulan pengampunan/maghfirah dan bulan Ramadhan menjadi sarana umat manusia untuk memohon dan meminta pengampunan dari Allah dengan jalan melaksanakan ibadah puasa dan shalat tarawih.

Sebagaimana hadis Rasul :
Barangsiapa yang berpuasa pada bulan ramadhan dengan kepercayaan bahwa perintah puasa itu dari Allah dan hanya mengharap pahala dari Allah akan diampuni dosanya (Dari Muhammad bin Salam dari Muhammad bin Faudhail dari Yahya bin Sa’id dari Abi Salamah dari Abi Hurairah)

Apabila kita sebagai hamba Allah melaksanakan puasa dan shalat tarawih dengan tulus mencari ridho dan pahala dari Allah, niscaya dosa dan kesalahan kita kepada Allah diampuni sehingga kita menjadi hamba Allah yang bersih dari dosa, setelah dosa kita diampuni Allah, maka tahapan selanjutnya adalah membersihkan dosa kita kepada sesama manusia.

Idul Fitri atau kembali ke fitrah akan sempurna apabila terhapusnya dosa kita kepada Allah diikuti dengan terhapusnya dosa kita kepada sesama manusia, terhapusnya dosa kepada sesama manusia dengan jalan kita memohon maaf dan memaafkan orang lain.

Nah, dengan momentum Idul Fitri kita jadikan sebagai sarana meminta maaf dan memaafkan orang lain dengan bersilaturrahim (menyambung kasih sayang) baik kepada suami atau istri, kedua orang tua, anak, keluarga, sanak kerabat, tetangga serta teman dan relasi kita ketika ada kebencian terhadap mereka. Sebab kasih sayang merupakan lawan dari kebencian, sehingga orang yang dalam dirinya ada kebencian pada suami atau istri, orang tua, anak, keluarga, sanak kerabat, tetangga, teman dan relasi disebut dengan memutus tali silahturahmi, orang yang memutuskan silahturahmi tidak akan masuk surga.

Di samping kita meminta maaf, kita harus dan wajib menjadi pribadi pemaaf, memberi maaf berbeda dengan meminta maaf, kalau memberi maaf terjadi ketika ada orang yang meminta maaf, sedang meminta maaf adalah orang yang memohon maaf atas kesalahannya.

Dalam surah Ali-Imran (3) ayat 134 :
“Penghuni surga adalah orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”.


Semoga Hari Raya Idul Fitri kali ini dijadikan moment untuk memahami makna Idul Fitri, dengan maksimalkan bersilaturahim untuk meminta maaf, memberi maaf dan menjadi seorang pemaaf. Jangan biarkan kedengkian dan kebencian merasuk kembali ke jiwa kita yang telah fitri (suci).


Senja Ramadhan akan segera beranjak pergi, berganti fajar Syawal di pagi hari..membawa cahaya kedamaian di penghujung Ramadhan, menebar berkah di hari kemenangan Kedewasaan bukan berarti hidup tanpa kesalahan. Kecerdasan bukan berarti hidup tanpa khilaf. Tak jarang salah dalam bersikap, khilaf dalam terucap, keliru dalam bertindak , walau wajah tak bertatap,langkah tak bertemu,tangan tak berjabat dari lubuk hati yang paling dalam dengan segala kerendahan hati, Kami mohon maaf lahir dan bathin seraya doa terpanjatkan
Ja'alnallahu wa iyyakum
Minal aidin wal faizin
Taqabballahu minna wa minkum
Assalukal afwan zahiran wa bathinan

EID MUBARAK 1 syawal 1435 H






Print Friendly and PDF

Ditulis Oleh : Irrafeisal ~ Journey Of Destiny|We learn together to increase knowledge| we share knowledge and strengthen the friendship

Artikel Makna Hari Raya Idul Fitri ini diposting oleh Irrafeisal pada hari Kamis, 24 Juli 2014. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Kritik dan saran dapat Anda sampaikan melalui kotak komentar. Semoga Artikel Makna Hari Raya Idul Fitri ini bermanfaat. Dan Apabila friend Irrafeisal ingin artikel ini ada di postingan Anda, silahkan di copy paste aja, agar bisa menyebarkan lebih luas lagi ilmu yang bermanfaat...

Get free daily email updates!

Follow us!



Share to Facebook Share this post on twitter Bookmark Delicious Digg This Stumbleupon Reddit Yahoo Bookmark Furl-Diigo Google Bookmark Technorati Newsvine Tips Triks Blogger, Tutorial SEO, Info

0   komentar

Cancel Reply








Google PageRank Checker
DMCA.com

Daisy

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

backlink

Website Backlink Service


Auto Backlink Gratis : Top Link Indo

Auto Backlink Gratis : Top Link Indo



Beats Dofollow

Banner Qinthani : Top Link Indo
>