"Segala puji hanya bagi Allah, Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah, keluarga dan sahabatnya yang setia sampai hari kiamat, amma ba'du"
Surat Al-Fatihah adalah surat Makkiyyah, yaitu surat yang diturunkan
di Mekkah sebelum Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa
Sallam hijrah ke Madinah.
Surat ini berada di urutan pertama dari surat-surat dalam Al-Qur'an dan terdiri dari tujuh ayat.
Diantara Nama-Nama Surat Al-Fatihah
Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu berkata, telah bersabda
Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam:
"Al-Hamdulillah (Al-Fatihah) adalah Ummul Qur'an, Ummul Kitab, As-Sab'ul Matsaani dan Al-Qur'anul Adhim." (HR. At-Tirmidzi dengan sanad sahih).
Surat ini dinamakan Al-Fatihah karena surat ini adalah Fatihatul
Kitab, yaitu pembuka Al-Kitab atau Al Qur’an. Juga, karena Al Qur’an,
secara penulisan dibuka dengan surat ini. Demikian pula dalam shalat, Al
Fatihah sebagai pembuka dari surat-surat lainnya.
Dinamakan dengan Ummul Kitab atau Umul Qur'an, yaitu induk Al-Qur'an, karena di dalamnya mencakup inti ajaran Al-Quran.
Dinamakan dengan As-Sab’ul Matsaani , yaitu tujuh ayat yang
diulang-ulang, karena surat ini terdiri dari tujuh ayat dan selalu
dibaca pada setiap raka’at dalam shalat.
Dinamakan Al-Qur'anul Adhim, yaitu bacaan yang agung, karena keagungan dan banyak keutamaannya.
Diantara Keutamaan Surat Al-Fatihah
Al-Fatihah adalah surat yang paling agung dalam Al-Qur'an. (HR. Imam Ahmad, Bukhari dll).
Allah tidak pernah menurunkan dalam Taurat dan Injil yang seperti surat Al-Fatihah. (HR. At-Tirmidzi dengan sanad sahih).
Al-Fatihah adalah Ruqyah, yaitu jampi-jampi untuk mengobati penyakit. (HR. Bukhari).
Shalat tidak sah tanpa membaca Al-Fatihah. (HR. Muslim dan An-Nasa'i).
Al-Fatihah adalah dialog hamba dengan Allah Ta'aala. (HR. Muslim dan An-Nasa'i).
Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu, dari Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam bersabda:
"Barangsiapa shalat yang tidak membaca di dalamnya Ummul Qur'an (Al-Fatihah) maka shalatnya tidak sempurna (beliau Shallallaahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam mengulanginya tiga kali)."
Lalu ditanyakan kepada Abu Hurairah Radhiallhu 'Anhu: Bagaimana apabila
kita dibelakang imam ?. Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu menjawab:
Bacalah (Al-Fatihah) dalam dirimu, karena sesungguhnya aku pernah
mendengar Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam
bersabda:
"Allah Azza wa Jalla berfirman: "Aku membagi shalat (Al-Fatihah) antara Aku dengan hambaKu menjadi dua bagian dan bagi hambaKu apa yang dia minta.Apabila dia (hamba) mengucapkan: "Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan sekalian alam."Allah Ta'aala menjawab: "Hambaku memujiKu".Dan apabila dia (hamba) mengucapkan: "Maha Pemurah lagi Maha Penyayang."Allah Ta'aala menjawab: "HambaKu menyanjung-nyanjungKu."Dan apabila dia (hamba) mengucapkan: "Yang menguasai hari pembalasan."Allah Ta'aala menjawab: "HambaKu mengagung-agungkanKu."Dan apabila dia (hamba) mengucapkan: "Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan."Allah Ta'aala menjawab: "Ini adalah antara Aku dengan hambaKu dan bagi hambaKu apa yang dia minta."Dan apabila dia (hamba) mengucapkan: "Tunjukilah kami jalan yang lurus,(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat."Allah Ta'aala menjawab: "Ini adalah untuk hambaKu dan bagi hambaKu apa yang dia minta."(HR. Muslim dan An-Nasa'i).
Tafsir Mudah Surat Al-Fatihah
Membaca Basmalah Setiap Memulai Suatu Kebaikan Adalah Mendatangkan Berkah
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (1)
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (1)
Aku memulai dengan nama Allah, memohon berkah, pertolongan dan
petunjuk untuk menunaikan semua urusan dan agar supaya Allah
mengabulkan.
Allah adalah sesembahan yang hak dan tidak ada sekutu bagiNya.
Allah adalah nama yang paling khusus diantara nama-nama Allah.
Ar-Rahmaan adalah Yang rahmatNya (pemberianNya) meliputi semua makhluk.
Allah berfirman: "dan rahmatKu meliputi segala sesuatu." (QS. Al-A?raaf: 156).
Ar-Rahiim adalah Maha Penyayang kepada orang-orang beriman saja.
Allah berfirman: "Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang beriman." (QS. Al-Ahzaab: 43)
Ar-Rahmaan dan Ar-Rahiim adalah termasuk nama-nama Allah Al-Asma'ul Husna.
Memuji dan Bersyukur Kepada Allah
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (2 )
Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan sekalian alam. (2)
Semua yang selain Allah adalah alam. Allah memuji diriNya dan
memerintahkan kepada hamba-hambaNya agar memujiNya karena hanya Dialah
yang berhak untuk dipuji.
Allah suka terhadap pujian-pujian. Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wa' Ala Alihi Wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya Rabbmu suka dengan
pujian-pujian." (HR. Imam Ahmad dan An-Nasa'i)
Allah adalah Rabb, yaitu Tuhan Pencipta dan Pemilik semua makhluk, yang
mengatur urusan mereka dengan nikmatNya serta memberikan keimanan dan
amal saleh kepada para kekasihNya.
Allah Maha Esa dalam RububiyahNya yaitu Dia berdiri sendiri dalam
menciptakan, memiliki, mengurusi dan memberi nikmat kepada semua
makhlukNya.
Allah Maha Kaya dan tidak membutuhkan siapapun sedangkan seluruh alam
semesta adalah fakir dan sangat membutuhkan Allah dalam segala urusan.
Diantara Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (3)
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (3)
Ar-Rahmaan adalah yang rahmatNya (pemberianNya) meliputi semua makhluk.
Ar-Rahiim adalah Maha Penyayang kepada orang-orang beriman saja.
Ar-Rahmaan dan Ar-Rahiim adalah termasuk nama-nama Allah Al-Asma?ul Husna.
Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam bersabda:" Seandainya orang mukmin mengetahui apa yang ada di sisi Allah berupa
siksaan, pasti tidak ada seorangpun yang tamak menginginkan surgaNya.
Dan seandainya orang kafir mengetahui apa yang ada di sisi Allah berupa
rahmat, pasti tidak ada seorangpun yang berputus asa dari RahmatNya."
(HR. Muslim).
Iman Kepada Hari Akhir dan Persiapan Menghadapinya
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (4)
Yang menguasai hari pembalasan. (4)
Allah adalah satu-satunya Penguasa dan Raja pada hari kiamat yaitu hari pembalasan atas semua amal perbuatan.
Berkata Umar ibnul Khaththab Radhiallahu 'Anhu: "Hisablah
(perhitungkanlah) dirimu sebelum dihisab ! Dan timbanglah dirimu sebelum
ditimbang ! Dan bersiap-siaplah menghadapi hari 'ardl (penampakan amal)
yang agung. Pada hari itu ditampakkan semua amalan sehingga tidak ada
yang tersembunyi lagi."
Memurnikan Tauhid dan Hanya Bergantung Kepada Allah
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (5)
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. (5)
Hanya kepadaMu semata kami taat dan beribadah dan hanya kepadaMu
semata pula kami memohon pertolongan dalam semua urusan kami. Semua
urusan adalah di tanganMu dan tiada satupun yang memilikinya walau
sekecil apapun selain Engkau.
Berkata sebagian salaf: 'Al-Fatihah adalah rahasia Al-Qur'an, dan
rahasianya terletak pada kalimat ini..Iyyaaka Na'budu Wa Iyyaaka
Nasta'iin..Lafadh Iyyaaka Na'budu berarti berlepas diri dari kesyirikan,
dan Iyyaaka Nasta'iin berarti berlepas diri dari daya upaya dan
kekuatan serta berserah diri kepada Allah Azza Wa Jalla.
Doa Memohon Hidayah Setelah Memanjatkan Pujian-Pujian Kepada Allah
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (6)
Tunjukilah kami jalan yang lurus, (6)
Tunjuki, bimbing dan berilah kami hidayah ke jalan yang lurus serta
tetapkanlah kami di atasnya sampai berjumpa denganMu yaitu Islam, jalan
terang dan jelas yang menyampaikan kepada keridlaan Allah dan surgaNya.
Ash-Shiroothol Mustaqiim adalah jalan yang terang, jelas, lurus dan
tidak bengkok, yaitu agama Islam yang dibawa Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam dan dipahami para sahabat Radhiallaahu 'Anhum.
Jalan Kebaikan dan Keburukan
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ (7)
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada
mereka; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka
yang sesat. (7)
Yaitu jalan orang-orang yang Engkau berikan nikmat atas mereka
diantara para Nabi, Siddiqin, Syuhada dan Shalihin karena mereka adalah
orang-orang yang mendapatkan hidayah dan istiqomah. Dan janganlah Engkau
jadikan kami menempuh jalan orang-orang yang Engkau murka atas mereka
yaitu orang-orang yang mengetahui kebenaran akan tetapi tidak
mengamalkannya, mereka adalah Yahudi dan siapa saja yang seperti mereka.
Dan janganlah pula Engkau jadikan kami menempuh jalan orang-orang yang
tersesat yaitu orang-orang yang tidak mendapatkan ilmu dan hidayah
sehingga mereka salah jalan, mereka adalah Nasrani dan siapa saja yang
mengikuti jalan mereka.
Membaca "Aamiin" Setelah Al-Fatihah
Setelah membaca Al-Fatihah di sunnahkan mengucapkan "Aamiin", yang artinya adalah: "Ya Allah kabulkanlah".
Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam setelah membaca
Al-Fatihah mengucapkan Aamiin dengan mengeraskan bacaannya dan
memanjangkan suranya. (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud dll).
Diantara Kandungan Surat Al-Fatihah
Surat Al-Fatihah mencakup berbagai macam kandungan yang tidak terdapat pada surat lain dalam Al-Qur'an, diantaranya:
- Surat ini mencakup pujian-pujian, sanjungan dan pengagungan terhadap Allah Ta'aala dengan penyebutan nama-namaNya yang Maha Indah dan sifat-sifatNya yang Maha Tinggi.
- Surat ini mencakup ketiga macam tauhid, yaitu; a). Rububiyyah, diambil dari kalimat "Rabbil 'Aalamiin", b). Uluhiyyah, diambil dari kalimat "Allaah" dan "Iyyaaka Na'budu", c). dan Al-Asma' Wa Ash-Shifat, diambil dari nama-nama dan sifat-sifat Allah yang terkandung di dalamnya.
- Penetapan kenabian, yaitu dari kalimat "Ihdinash Shiroothol Mustaqiim", karena kita tidak mungkin dapat mengetahui jalan yang lurus tanpa adanya risalah kenabian.
- Anjuran agar setiap hamba berdoa, meminta dan merendahkan diri di hadapan Allah Ta'aala.
- Diantara adab berdoa adalah memuji-muji Allah Ta'aala dengan menyebut-nyebut nama-nama dan sifat-sifatNya sebelum berdoa.
- Bantahan terhadap semua kelompok sesat dan menyimpang, yaitu dari kalimat "Ihdinash Shiroothol Mustaqiim", karena jalan yang lurus adalah mengetahui kebenaran dan mengamalkannya, sedangkan semua yang menyimpamg dan tersesat menyelisihi hal itu.
- Hendaklah kita selalu memohon hidayah kepada Allah Ta'aala karena hanya Dia-lah yang berkuasa untuk memberi hidayah dan menyesatkan sesuai dengan ilmu dan hikmahNya.
- Penetapan adanya hisab (perhitungan) dan jazaa' (pembalasan), yaitu dari kalimat "Maaliki Yauwmid Diin", dan bahwasanya pembalasan Allah adalah sangat adil.
- Ikhlas dalam beragama hanya karena Allah semata, juga dalam beribadah dan memohon pertolongan, tidak menyekutukanNya dengan suatu apapun, yaitu dari kalimat "Iyyaaka Na'budu Wa Iyyaaka Nasta'iin".
- Penetapan adanya takdir, yaitu dari kalimat "Shiroothol Ladziina An'amta 'Alaihim Ghoiril Maghdluubi 'Alaihim Walaadl Dhoolliin", karena ada orang yang ditakdirkan bahagia dan adapula yang sengsara sesuai dengan hikmah dan ilmu Allah.
- Hendaklah pemahaman tentang takdir ini sesuai dengan pemahaman Ahlus Sunnah Wal Jama'ah dan tidak mengikuti kelompok yang menyimpang dan tersesat, yaitu Qadariyyah dan Jabriyyah.
- Motivasi agar kita beramal shaleh sehingga kita dikumpulkan bersama orang-orang shaleh pada hari kiamat kelak.
- Ancaman agar waspada dan menjauhi jalan-jalan kebatilan, sehingga kita tidak dikumpulkan bersama orang-orang ahli batil pada hari kiamat kelak.
Penutup
Ini sekelumit tentang surat Al-Fatihah dan semoga bermanfaat, Aamiin YRA.
Segala puji hanya bagi Allah, Shalawat dan salam semoga selalu tercurah
kepada Rasulullah, keluarga dan sahabatnya yang setia sampai hari
kiamat.
Oleh: Abdullah Saleh Hadrami
0 komentar