Kista Ovarium adalah kantong kecil yang terbentuk di dalam ovarium atau indung telur wanita. Kantong ini berisi cairan dan dikategorikan sebagai tumor jinak dan tidak berbahaya. Sebenarnya kista dapat hilang dengan sendirinya, namun pada beberapa kasus justru menimbulkan masalah kesehatan seperti haid tidak lancar, pendarahan, kista pecah, tidak bisa hamil, batang ovarium terlilit, dan juga kanker endometrium.
Proses Terbentuknya Kista
Seorang wanita yang sehat biasanya memiliki sepasang ovarium di kanan dan kiri rahim. Setiap ovarium menghasilkan satu telur setiap bulannya dan telur itu terbungkus dalam kantong yang bernama folikel. Setelah telur matang, telur akan keluar menuju rahim dan dinding rahim akan menebal untuk mempersiapkan tempat bagi telur yang telah dibuahi oleh sperma. Namun apabila telur tidak dibuahi, rahim yang menebal tersebut akan luruh bersama telur dan kemudian keluar. Inilah yang disebut menstruasi.
Ketika folikel tidak berhasil pecah untuk mengeluarkan telur di dalamnya, cairan di dalamnya akan membentuk kista kecil yang tidak lebih besar dari 4 cm. Kista varium ini disebut kista fungsional yang lumrah terbentuk pada salah satu ovarium wanita. Setelah beberapa waktu, kista ini akan menyusut dan hilang dengan sendirinya.
Beberapa Jenis Penyakit Kista Ovarium
Gejala dan Diagnosa Penyakit Kista
Sebagian besar penyakit kista ovarium tidak menimbulkan gejala dan secara tidak sengaja terdeteksi melalui USG pada saat pemeriksaan kandungan. Gejala lainya hanya sedikit nyeri yang tidak berbahaya tetapi adapula kista yang berkembang menjadi besar dan menimpulkan nyeri yang tajam. Untuk memastikan penyakit kista tidak bisa dilihat dari gejala-gejala saja karena mungkin gejalanya mirip dengan keadaan lain seperti endometriosis, radang panggul, kehamilan ektopik (di luar rahim) atau kanker ovarium.
Proses Terbentuknya Kista
Seorang wanita yang sehat biasanya memiliki sepasang ovarium di kanan dan kiri rahim. Setiap ovarium menghasilkan satu telur setiap bulannya dan telur itu terbungkus dalam kantong yang bernama folikel. Setelah telur matang, telur akan keluar menuju rahim dan dinding rahim akan menebal untuk mempersiapkan tempat bagi telur yang telah dibuahi oleh sperma. Namun apabila telur tidak dibuahi, rahim yang menebal tersebut akan luruh bersama telur dan kemudian keluar. Inilah yang disebut menstruasi.
Ketika folikel tidak berhasil pecah untuk mengeluarkan telur di dalamnya, cairan di dalamnya akan membentuk kista kecil yang tidak lebih besar dari 4 cm. Kista varium ini disebut kista fungsional yang lumrah terbentuk pada salah satu ovarium wanita. Setelah beberapa waktu, kista ini akan menyusut dan hilang dengan sendirinya.
Beberapa Jenis Penyakit Kista Ovarium
- Kista Corpus Luteum: berdiameter sekitar 2-6 cm. Terbentuk dari folikel yang terisi cairan atau darah setelah sel telur keluar. Kista ovarium ini dapat membesar dan melilit batang ovarium. Pada kondisi ini, penderitanya akan merasa sangat kesakitan dan memerlukan tindakan pembedahan untuk mengangkat kista tersebut.
- Kista Hemorrhagic: Kista fungsional biasa yang mengalami pendarahan dan menimbulkan kram perut.
- Kista Dermoid: dapat tumbuh hingga diameter 15 cm dan melilit batang ovarium. Isinya tidak hanya berbentuk cairan, tetapi juga lemak, jaringan tulang, tulang rawan, dan bahkan rambut.
- Kista Endometrium (endometriosis): merupakan jaringan pelapis rahim yang tumbuh di sekitar ovarium. Berisi darah yang berwarna kecoklatan dan dapat berdiameter 2-20 cm. Menyebabkan rasa nyeri yang luar biasa saat menstruasi dan dapat menimbulkan masalah untuk mendapatkan keturunan.
- Kista Denoma: kista ovarium yang dapat berukuran sangat besar hingga diameter 30 cm dan dikategorikan sebagai tumor. Kista ini terbentuk dari jaringan ovarium.
- Kista Polikistik: terbentuk di sekitar ovarium, kecil – kecil, dan berisi cairan jernih. Terjadi karena gangguan haid atau hormon.
- Sindrom Polikistik Ovari: kista ovarium yang tumbuh dalam jumlah yang banyak di dalam ovarium. Penyebabnya yaitu berlebihnya hormone androgen atau faktor keturunan. Kista ini dapat menyebabkan kemandulan, pendarahan, gangguan kehamilan dan keguguran, bahkan kanker endrometrium yang juga komplikasi penyakit berbahaya seperti diabetes, jantung dan kolesterol. Penyakit ini menyerang 4-7% wanita yang dalam usia produktif.
Penyebab Penyakit Kista Ovarium
Faktor pemicu kista saat ini banyak sekali terutama radikal bebas, di antaranya pencemaran udara akibat debu dan asap pembakaran kendaraan atau pabrik. Asap kendaraan, misalnya, mengandung dioksin yang dapat memperlemah daya tahan tubuh, termasuk daya tahan seluruh selnya. Kondisi ini merupakan salah satu pemicu munculnya kista. Selain faktor tersebut, ada beberapa faktor resiko berkembangnya kista ovarium pada wanita yang biasanya memiliki :
Faktor pemicu kista saat ini banyak sekali terutama radikal bebas, di antaranya pencemaran udara akibat debu dan asap pembakaran kendaraan atau pabrik. Asap kendaraan, misalnya, mengandung dioksin yang dapat memperlemah daya tahan tubuh, termasuk daya tahan seluruh selnya. Kondisi ini merupakan salah satu pemicu munculnya kista. Selain faktor tersebut, ada beberapa faktor resiko berkembangnya kista ovarium pada wanita yang biasanya memiliki :
- Riwayat kista ovarium terdahulu
- Siklus haid tidak teratur
- Makanan yang mengandung lemak tinggi
- Menstruasi di usia dini
- Sulit hamil
- Penderita gangguan hormon seperti pada penderita hipotiroid
- Penderita kanker payudara yang pernah menjalani kemoterapi
Gejala dan Diagnosa Penyakit Kista
Sebagian besar penyakit kista ovarium tidak menimbulkan gejala dan secara tidak sengaja terdeteksi melalui USG pada saat pemeriksaan kandungan. Gejala lainya hanya sedikit nyeri yang tidak berbahaya tetapi adapula kista yang berkembang menjadi besar dan menimpulkan nyeri yang tajam. Untuk memastikan penyakit kista tidak bisa dilihat dari gejala-gejala saja karena mungkin gejalanya mirip dengan keadaan lain seperti endometriosis, radang panggul, kehamilan ektopik (di luar rahim) atau kanker ovarium.
Beberapa gejala yang harus perhatikan bagi penderita kista adalah:
Operasi Kista Ovarium
Bagaimana kista harus ditangani tentunya bergantung pada kasus yang terjadi. Kista fisologis yang memang tumbuh saat hamil seperti korpus luteum tentu akan dibiarkan saja. Namun, semua kista patologis harus segera dibuang dengan tindakan operasi.
Menurut, Ketua Yayasan Endometriosis Indonesia, operasi pengangkatan kista saat hamil tidak akan mengganggu janin. Orang awam memang sering keliru membedakan antara rahim dan indung telur. Padahal ini jelas berbeda. Rahim merupakan tempat tinggal janin sedangkan indung telur tempat bersarangnya kista. Berarti janin dan kista memiliki 'rumah' yang berbeda. Tidak perlu khawatir keguguran.Penanganan kista umumnya memang harus dengan operasi demi kebaikan ibu dan janin.
- Timbulnya kram pada perut bagian bawah, nyeri panggul seperti tertusuk
- Siklus haid yang tidak teratur
- Perut bagian bawah sering terasa penuh atau terasa tertekan
- Nyeri haid yang luar biasa terasa hingga ke pinggang belakang
- Nyeri panggul setelah olahraga atau senggama
- Sakit atau tekanan yang menyertai saat buang air
- Rasa Mual dan muntah
- Keluarnya flek darah dari vagina disertai rasa nyeri
- Mengalami pendarahan yang luar biasa hingga terjadi anemia
Operasi Kista Ovarium
Bagaimana kista harus ditangani tentunya bergantung pada kasus yang terjadi. Kista fisologis yang memang tumbuh saat hamil seperti korpus luteum tentu akan dibiarkan saja. Namun, semua kista patologis harus segera dibuang dengan tindakan operasi.
Menurut, Ketua Yayasan Endometriosis Indonesia, operasi pengangkatan kista saat hamil tidak akan mengganggu janin. Orang awam memang sering keliru membedakan antara rahim dan indung telur. Padahal ini jelas berbeda. Rahim merupakan tempat tinggal janin sedangkan indung telur tempat bersarangnya kista. Berarti janin dan kista memiliki 'rumah' yang berbeda. Tidak perlu khawatir keguguran.Penanganan kista umumnya memang harus dengan operasi demi kebaikan ibu dan janin.
0 komentar