Jumat, 12 Juli 2013

Riset Membuktikan, Tidak Ada Kaitannya Antara Seks dan Kebahagiaan

Jika ada studi yang mengatakan seks menentukan tingkat kebahagiaan seseorang, maka para peneliti dari Harvard University membantah hal ini.
Mereka menyatakan tidak ada kaitan antara seks dan kebahagiaan dalam kehidupan seseorang.
Seperti dilaporkan Genius Beauty, Jum'at (7/6), mereka telah menghabiskan hampir 75 tahun meneliti faktor kebahagiaan dalam diri seorang manusia.
Penelitian ini dimulai sejak 1938 dan meneliti sisi psikologis, antropologis, ciri fisik, IQ, karakterisitik, hubungan keluarga, adiksi, kebiasaan sehari-hari bahkan ukuran alat kelamin.

Ternyata beberapa hal yang sangat berpengaruh dengan tingkat kebahagiaan seseorang dipengaruhi oleh:

Ketergantungan alkohol
Dalam buku Triumphs of Experience, George Valliant merupakan gangguan yang dapat menimbulkan kerusakan paling dahsyat. Ini juga yang menjadi pemicu utama perceraian. Hampir sejajar dengan rokok, alkohol telah menjadi faktor terbesar kematian dini dan penyakit.

Kecerdasan
Kecerdasan otak merupakan faktor pemicu kebahagiaan sebab menentukan kemampuan diri dalam mengolah kemampuan dan mengembangkan usaha. Sebagai contoh, orang dengan kisaran IQ 110-115 memperoleh pendapatan yang lebih rendah dibandingkan dengan yang memiliki IQ lebih tinggi dari 150.

Hubungan dengan teman dan keluarga
Memiliki hubungan yang dekat dengan teman-teman, kerabat dan keluarga merupakan faktor penting penentu kebahagiaan dan ketentraman diri. Orang yang memiliki hubungan baik dengan sesama ternyata menghasilkan pendapatan yang memuaskan dan jumlah teman yang banyak. Hubungan dengan ibu merupakan salah satu faktor yang penting.
Mereka yang memperoleh perhatian dan kasih sayang seorang ibu, diketahui menghasilkan lebih banyak uang dan terhindar dari penyakit lupa ingatan atau dementia. Sedangkan hubungan yang baik dengan ayah dapat mengurangi tingkat kecemasan dan meningkatkan kepuasan terhadap kehidupan.

(tika/gur)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar