Rabu, 08 Mei 2013

Biografi Ust Jefri al-Buchori (Profil Uje)


Nama Tokoh Pendakwah: Jefri Al Buchori. Dikenal di kalangan media dan para jama`ah pengajiannya sebagai Ustad Uje. Dilahirkan di Jakarta pada tanggal 12 April 1973 dan meninggal (wafat) di Jakarta pada tanggal 26 April 2013 pada umur 40 tahun.


Pendidikan Sekolah
Menurut beberapa sumber, Uje mengikuti pendidikan Sekolah Dasar (SD) 07 Karang Anyar. Namun tidak pernah menjalani proses pendidikan di kelas 4 SD, disebabkan dari kelas 3, Uje melompat langsung ke kelas 5 SD.

Sejak masih SD, Uje sudah tertarik pada mata pelajaran agama dan kesenian. Sejak kecil Jefri juga telah mampu menunjukkan bakat untuk tampil di depan umum dengan meraih prestasi MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran) hingga tingkat provinsi.
Setamat SD, Jefri dan kedua kakaknya bersekolah di Pesantren modern di Daar el Qolam Gintung, Balaraja, Tangerang. Namun, jiwanya yang saat itu tidak labil dan perilakunya yang tidak terpuji, ia hanya mampu mengikuti pendidikan selama empat tahun dari enam tahun syarat lulus dan terpaksa pindah sekolah ke sekolah biasa, Madrasah Aliyah.
Selepas Madrasah (setingkat SMA) ia melanjutkan pendidikannya di bidang Akademi Broadcasting di Rawamangun, Jakarta. Namun tidak selesai kuliah dikarenakan lebih mementingkan bermain bilyar.

Lingkungan Masa Kecil dan Keluarga Uje
Uje adalah anak ketiga dari Ismail Modal (alm, Ayah) dan Ibu, Tatu Mulyana.
Disebabkan kedua orang tuanya tinggal di daerah Pangeran Jayakarta yang saat itu terdapat banyak bar dan diskotik, maka di kemudian hari, lingkungan tsb turut memberikan pengaruh negatif dalam hidupnya, terutama di masa-masa mudanya, di mana Uje sempat bersenggolan dengan narkoba hingga menjadi pecandu narkoba, disko, dan bermain bola bilyar.
Selama hidup di dunia hitam tersebut, Ustadz Jefri bertemu dan berkenalan dengan seorang model gadis sampul majalah Aneka tahun 1995 asal Semarang, Jawa Tengah yang bernama Pipik Dian Irawati yang selanjutnya menjadi istri sah beliau setelah menikah sirri pada tanggal 7 September 1999. 2 tahun kemudian, pernikahan ini diresmikan di Semarang oleh kedua orang tua masing-masing. Uje dan istrinya, Pipik dikaruniai tiga orang anak, Adiba Khanza Az-Zahra, Mohammad Abidzar Al-Ghifari, dan Ayla Azuhro.

Menjadi Pendakwah Terkenal
Meskipun di masa mudanya sempat hidup di dunia diskotik dan bar,  namu, Uje kemudian sadar dan  bertobat dan mengisi hari-harinya dengan dakwah Islam. Semasa hidupnya, Ust. Uje dikenal sebagai seorang pendakwah multi talenta yang mampu menggabungkan seni suara dalam metode dakwah Islamnya, sehingga disukai banyak kalangan tua muda dan lintas status. Uje juga dikenal sebagai ustadz Gaul, karena ia dikenal dapat bergaul dan berdakwah di semua kalangan dan tidak meninggalkan dunia teknologi (termasuk teknologi online: di antaranya menggunakan jejaring social Facebook.com dan twitter.com) dan sangat memperhatikan fashionable muslim (beliau berusaha untuk tampil berdakwah di panggung dengan busana muslim terkini). Bahkan busana koko Jefri pun populer dan menjadi merek dagang umum sebagai daya jual pedagang.

Awal Berdakwah
Uje mulai menekuni profesinya sebagai pendakwah pada tahun 2000 saat menggantikan kakaknya yang menjadi imam di sebuah masjid di Singapura. Pekerjaan kakaknya untuk memberikan khotbah di masjid-masjid dekat rumah di wilayah Pangeran Jayakarta, Jakarta diberikan pada Jefri. Pertama kali menerima honor dari pekerjaan mendakwah berasal dari sebuah masjid di bilangan Mangga Dua sebesar 35 ribu rupiah. Pada satu kesempatan saat menjadi imam, jamaah masjid bubar menolak dipimpin oleh “tukang mabok”.

Tampil Berdakwah di Media Televisi
Nama Jefri mulai dikenal orang secara luas sebagai pendakwah pada tahun 2002, ketika ia diminta untuk ceramah dan doa dalam acara “Salam Sahur (Salsa)” di TV7, dan dikontrak untuk acara yang sama pada tahun berikutnya. Pada tahun 2004 ia mengisi acara Tausiah di TPI (sekarang MNCTV) dan tujuh episode acara “Kumis Remaja” setiap Minggu pagi.
Pada tahun 2005, kegiatan ceramahnya mencapai tiga sampai empat kali dalam sehari dan pengajian rutin “I Like Monday” di rumahnya dengan jemaah tetap. Di tahun yang sama ia diminta memberikan ceramah di Istana Negara di mana salah satu penggemarnya adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Keluarkan Album Rohani
Uje yang suka seni suara ini, pada tahun 2005 berhasil meluncurkan album rohani “Lahir Kembali” yang komersial, kemudian pada tahun 2006 ia meluncurkan album keduanya “Shalawat” dimana ia berduet dengan istrinya Pipik Dian Irawati dalam dua lagu; “Shalawat Badar” dan “Thola`al Badru“. Pada tahun 2007 Jefri juga pernah berkolaborasi dalam mini album Ungu (yang hanya berisi lima lagu) “Para Pencari-Mu” dalam lagu “Surga Hati”. Pada tahun 2009 ia tampil langsung berduet pada Tabligh Akbar dan Konser Musik Religi Ungu di Cilegon, Jawa Barat yang dihadiri ribuan penonton.

Meninggal Dunia (Wafat)
Ust Jefri al-Buchori meninggal dunia dalam usia 40 tahun pada tanggal 26 April 2013 dalam sebuah kecelakaan tunggal di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada pukul 2 waktu setempat. Ia menabrak pohon setelah kehilangan kendali atas Kawasaki ER-6n bernopol B 3590 SGQ yang sedang dikendarai.
Kecelakaan motor tsb, menyebabkan kepalanya terbentur trotoar. Ia sempat dirujuk ke Rumah Sakit Pondok Indah dan Rumah Sakit Fatmawati, namun nyawanya tidak tertolong. Selanjutnya, jenazah Uje dibawa ke rumah duka di Perum Bukit Mas, Jalan Narmada III, Rempoa, Bintaro, Tangerang Selatan, Ustadz Jeffry dimakamkan di TPU Karet Bivak, Tengsin, Jakarta Pusat setelah sebelumnya disholatkan di Masjid Istiqlal, setelah sholat Jum`at.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar